PENINGKATAN
MUTU DAN MINAT SISWA SD TERHADAP PEMBELAJARAN SENI DRAMA TARI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Seni Drama Tari
Dosen pengampu : Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd
Disusun oleh :
Siti
Ma’sumah
1401411127
3B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tari merupakan mata
pelajaran seni yang sangat ditunjang oleh bakat dan kemampuan fisik. Tidak ada
yang dapat meragukan hal ini. Orang yang sudah terbiasa menari pastilah akan
kelihatan kelihaiannya dalam membawakan tarian, sedangkan orang yang belum terbiasa
menari juga akan kelihatan kalau dia masih kaku dan belum lihai. Dalam dunia
pendidikan sangat dianjurkan agar mengajarkan seni tari sebaiknya dimulai sejak
dini agar si anak bisa mengolah bakat apa yang dimilikinya dan di kala besar nanti bisa mengembangkanlebih jauh apa bakat dia. Separti halnya seni tari,
sebaiknya diajarkan kepada anak sekolah dasar lebih dini agar anak tidak kaku
sewaktu di tingkat yang lebih tinggi ada mata pelajaran tari. Sebagai contoh,
ada seorang mahasiswa dari jurusan yang notabene nya bukan dari seni tari
maupun pendidikan seni tari di semester ke tiga, terdapat mata kuliah seni drama
tari yang si akhir semester harus membawakan pagelaran drama tari. Dia sungguh bingung.
Dalam hatinya berbisik dan sedikit kecewa karena dari SD hingga SMA belum
pernah ada pembelajaran tari. Alhasil, tari yang dibawakannya juga tidak seoptimal
yang dia harapkan.
Dari contoh di atas,
ternyata pembelajaran tari di SD sangat penting untuk membentuk karakter anak
dan meningkatkan bakat yang telah dimilikinya. Seperti kita ketahui, pendidikan
itu tidak hanya menampilkan aspek akademiknya saja, namun aspek rohani dan
jasmani juga penting untuk menunjang keberhasilan psikomotorik anak. Untuk itu
dalam makala ini akan diulas lebih jauh mengenai Peningkatan Mutu Seni Drama tari di Sekolah Dasar.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah
pengertian seni drama tari?
2. Apakah
tujuan pembelajaran seni drama tari?
3. Bagaimana
pembelajaran seni drama tari di SD?
4.
Bagaimana upaya meningkatkan mutu
dan daya tarik siswa SD terhadap pembelajaran seni drama tari?
C.
Tujuan Penulisan
Dari
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian seni drama tari.
2. Untuk
mengetahui tujuan pembelajaran tari di SD.
3. Untuk
mengeetahui bagaimana pembelajaran seni drama tari yang sesuai untuk anak SD.
4.
Untuk mengetahui upaya peningkatan mutu dan
minat siswa SD terhadap pembelajaran seni drama tari .
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Drama Tari
Seni
berasal dari kata techne (yunani, ars (latin), kuns (Jerman) dan art dalam bahasa
Inggris. Semuanya mempunyai pengertian
sama yaitu keterampilan dan kemampuan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa seni
sama dengan keindahan padahal keindahan merupakan tuntunan pokok dalam seni. Hal
ini sesuai dengan pendapat buku Ki Hajar Dewantara (dalam Astuti, 1997: 3). Seni
adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat
indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Pendapat diatas
dipertegas oleh Popo Iskandar yang berpendapat bahwa: seni adalah alat
pengutaraan suara hati si pencipta dalam kesadaran hidup berkelompok. Selaras
dengan pengertian ini Rusliana (1982) memberikan batasan tentang seni yaitu “seni
adalah hasil karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman bathinnya,
disajikan secara indah dan menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman baik
manusia yang menghayatinya.” Pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seni adalah segala kegiatan manusia untuk
mengkonsumsikan pengalaman bathinnya pada orang lain.
Hakikat seni tari
adalah keseimbangan unsur gerak, irama dan rasa (wiraga, wirama, wirasa) untuk
ungkapan, gagasan, dan pesan dengan penunjang iringan dan ruang atau latar.
Secara umum tari adalah gerakan berirama sebagai ungkapan jiwa manusia, tetapi
dalam perkembangannya sejak masa lampau sampai sekarang merangkum segi-segi kehidupan
manusia yang sangat kompleks. Adapun gerak yang dimaksud tentunya adalah
gerak-gerak yang indah, tertata, dan mengandung irama, bukan hanya asal gerak.
Ada beberapa definisi
tari menurut para ahli (Tari) :
Ø Susane,
K. Langer, 1975 : Tari adalah gerak-gerik yang indak dapat menggetarkan
perasaan manusia .
Ø Soedarsono,
1978 : Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak
ritmis dan indah.
Ø Soeryodiningrat
: Tari adalah gerak seluruh tubuh disertai bunyian (gamelan diatur menurut
irama lagunya (gendang), ekspresi muka dan geraknya diserasikan dengan isi dan
makna tarinya.
Dan beberapa definisi
tari di atas dalam Kaji Dini Pendidikan Seni menyimpulkan bahwa seni tari
adalah perwujudan suatu macam tekanan emosi yang dituangkan dalam bentuk gerak seluruh
anggota tubuh yang teratur dan berima sesuai dengan musik pengiringnya
(Sulistyo, 2005: 50). Selain itu, didapati pula unsur-unsur tari yaitu tubuh,
gerak, irama, ekspresi dan ruang.
Sendratari adalah salah
satu bentuk tari dramatik yang ada di Indonesia. Menurut Soedarsono (1978: 16)
drama tari adalah tari yang bercerita, baik tari itu dilakukan oleh seorang
penari maupun oleh beberapa orang penari, sedangkan tari non dramatik adalah
tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang
Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta, Langendriyan dari
Surakarta, sendratari dari Bali, Sumatra dan daerah lainnya. Kata sendratari
merupakan singkatan dari seni, drama dan tari yang berarti seni drama yang
ditarikan (Moehkardi, 1993: 5). Ciri khas yang terdapat dalam sendratari terletak
pada media pengutaraan ceritanya yang menggunakan tari dan musik (gamelan)
tanpa ada dialog atau antawecana (Soedarsono,1970: 3). Sebagai media
pengutaraan maksud dari cerita, gerak dan suasana dramatari maka kedudukan atau
keberadaan iringan sangat diperlukan. Dalam hal ini penggunaan bentuk gendhing
atau iringan harus disesuaikan dengan tema dan suasana dalam satu adegan
sendratari. Misalnya bentuk gendhing gagah digunakan pada saat keluarnya tokoh
raja dan dapat juga menggunakan iringan dengan bentuk gendhing ladrang
sabrangan yaitu ketika tokoh raja tersebut mengekspresikan kegagahannya. Bisa
juga menggunakan bentuk gendhing ladrang irama I ataupun bentuk liwung dengan
kendhangan kiprahan dan tayungan.
Salah satu bentuk sendratari yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat adalah dramatari yang mengadopsi atau mengambil cerita dari kitab Ramayana dan kitab Mahabharata. Dramatari tersebut sengaja disajikan tanpa dialog dan narasi, sajian kisahnya hanya dilakukan melalui ekspresi gerak tari semata. Melalui ekspresi tersebut diharapkan para penonton asing yang tidak paham bahasa Jawa dan bahasa Indonesia akan mampu menyerap pesan kisahnya atau cerita yang ingin disampaikan (Moehkadi,1993:5).
Salah satu bentuk sendratari yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat adalah dramatari yang mengadopsi atau mengambil cerita dari kitab Ramayana dan kitab Mahabharata. Dramatari tersebut sengaja disajikan tanpa dialog dan narasi, sajian kisahnya hanya dilakukan melalui ekspresi gerak tari semata. Melalui ekspresi tersebut diharapkan para penonton asing yang tidak paham bahasa Jawa dan bahasa Indonesia akan mampu menyerap pesan kisahnya atau cerita yang ingin disampaikan (Moehkadi,1993:5).
B.
Tujuan Pembelajaran Tari di SD
Pendidikan
seni tari di SD mempunyai fungsi membantu pertumbuhan dan perkembagan siswa,
memberikan perkembangan estetik, dan membantu penyempurnaan kehidupan. Oleh
karena itu, pendidikan seni tari di SD tidak berupa latihan-latihan untuk
menjadikan siswa SD menjadi penari yang terkenal. Walaupun ada di antara siswa
SD yang memiliki bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu bukan
merupakan tujuan utama. Bakat itu dapat dibina sedini mungkin, untuk itu perlu
dikaji terlebih dahulu fungsi pendidikan seni tari di SD, yakni: untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan siswa. Pertumbuhan adalah proses berkelanjutan
yang perkembangan dan semua kecakapan dan potensi anak. Pengalaman seni tari
memberikan kesempatan bagi kelangsungan proses tersebut. Seni meningkatkan
pertumbuhan fisik, mental, dan estetik Jenis pengalaman seni untuk meningkatkan
pertumbuhan fisik untuk ditunjukkan dengan perkembangan motorik anak dalam
gerak-gerak bebas dalam menari. Hal ini memberikan kesempatan fisik untuk
tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang. Dalam melakukan gerak-gerak
tari, juga melibatkan kesadaran estetik, maka pertumbuhan estetik juga mendapat
kesempatan untuk tumbuh, misalnya pada kelas rendah, siswa melakukan
gerak-gerak binatang. Siswa akan mencoba menirukan gerak sayap yang sedang
bergerak terbang dengan caranya sendiri. Berlangsungnya kegiatan ini telah melibatkan
proses mental yaitu visualisasi hasil pengamatan yang sekaligus menjadi
pengalaman yang bersifat estetik.
1.
Membentuk kepribadian yang berbudi luhur
untuk membina perkembangan mental siswa
Seni
tari bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa SD karena melalui seni tari
siswa dapat mengenal bagaimana dia harus berlatih agar bisa menari dengan
lihai, mengetahui bahwa ia harus melestarikan salah satu kebudayaan bangsa
yaitu melestarikan seni drama tari sehingga adat istiadat dan budaya seni tari
tidak luntur dan diakui oleh bangsa lain. Selain itu, melalui tari siswa juga
melatih siswa agar tidak malu sehingga dapat dikatakan seni tari dapat megemnbangkan
mental siswa.
2.
Mengembangkan bakat dan keterampilan vokasional
Seni
tari bertujuan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan vokasional siswa
yaitu dengan belajar tari, siswa yang pada mulanya belum mengetahui apa bakat
yang dimilikinya bisa mengetahui kalau dia ternyata bakatnya adalah tari.
Selain itu, siswa dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya sehingga dapat
mengantarkannya ke arah masa depan yang cemerlang.
3.
Seni tari memberikan sumbangan ke arah
sadar diri
Melalui kegiatan tari
keunikan siswa akan terbina. Karenanya siswa dapat mengenali dirinya sendiri
dengan baik. Dengan demikian “self” anak dapat berkembang, dan ini menyebabkan tumbuhnya
inisiatif, kemampuan mengkritik, kepemimpinan dan kreasi. Anak merasakan keberadaannya
memiliki arti, terutama jika dia diberi peran tertentu dalam suatu kegiatan artistik/estetik,
misalnya, dalam diskusi kecil tentang sebuah gerak binatang berpasangan, mereka
akan aktif dan saling memberikan sumbangan pikiran. Siswa juga merasakan akibat-akibat
dan perbuatannya sehingga inisiatif untuk mencari bentuk-bentuk yang lain yang
dirasakan lebih baik akan selalu dilakukan. Proses ini akan membentuk rasa
sosial pada diri siswa.
4.
Seni tari membina imajinasi kreatif
Imajinasi kreatif itu
sangat vital bagi siswa (usia SD). Oleh karena itu, setiap usaha pendidikan
kearah menumbuh kembangkan imajinasi kreatif merupakan usaha yang sangat baik.
Dalam hubungan ini seni tari menjadi penting, karena seni tari selalu
memberikan kesempatan berimajinasi kreatif. Contohnya, seorang siswa SD akan
selalu berkhayal bahwa dia akan menjadi tokoh yang kuat, disegani sehingga dalam
imajinasinya dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah. Gerak-gerak dan
mimik yang dilakukan sangat menggambarkan kuatnya suatu imajinasi tertentu.
5.
Seni tari memberi sumbangan ke arah
pemecahan masalah
Sumbangan terhadap
perkembangan pemecahan masalah. Dalam aktivitas seni tari, siswa SD dapat memunculkan
gagasan-gagasannya yang menjadi benar-benar konkrit. Motivasi guru memang sangat
diperlukan agar siswa selalu dapat menyelesaikan antar teman sampai mempunyai keputusan-keputusan
tertentu. Manusia akan selalu menghadapi masalah, sehingga melalui kegiatan tari
siswa SD juga terlatih untuk memecahkan masalah.
6.
Seni tari memurnikan cara berfikir,
berbuat dan menilai
Melalui kegiatan seni
tari, kehidupan siswa SD dapat diperkaya melalui proses penjelajahan yang terus
menerus. Selama proses penjelajahan tersebut, dibutuhkan penyusunan pengalaman secara
kreatif dan sensitif. Jika siswa SD bermain, beraktivitas mereka juga
melibatkan pikiran. Jika mereka menirukan gerak alam atau binatang, mereka juga
berpikir bahwa gerak-gerak yang dilakukan seperti apa yang mereka amati. Aktivitas
ini akan memberikan pertanyaan “apakah gerakanku” baik. Keputusan yang diberikan
tersebut akan menjadi proses menilai yang bijaksana, sehingga dapat dipastikan
mereka akan melakukan pengubahan-pengubahan untuk sesuai yang lebih baik.
7.
Seni tari memberikan sumbangan kepada
perkembangan kepribadian
Pada dewasa ini
penilaian terhadap keberhasilan pendidikan dilihat pada ada atau tidak adanya
perkembangan kepribadian, karena kepribadian dipandang penting dalam suatu kehidupan.
Usaha-usaha mematangkan kepribadian dalam seni tari dapat dilakukan guru dengan
cara membantu penyesuaian rasa emosionalnya, membantu menghilangkan perasaan terikat,
membantu menghilangkan perasaan takut, membantu menekan kekecewaan, memberikan
kepercayaan serta mendorong anak agar lebih berbuat positif.
8.
Seni tari menumbuhkan kepekaan apresiasi estetik siswa
Perkembangan estetik
ini sangat berkaitan dengan keindahan, bagaimana keindahan gerak, ritme dan
irama seorang penari. Perkembangan estetik diperlukan bagi pendewasaan secara
utuh terhadap pribadi siswa SD. Perkembangan estetik ini dapat dibina melalui kegiatan
seni tari yang berupa penghayatan, apresiasi, ekspresi, dan kreasi. Jadi,
sebagai seorang guru terutama guru tari harus bisa menumbuhkan kepekaan
apresiasi estetik siswa sehingga siswa bisa
menari dan melakukan apresiasi terhadap suatu pagelaran tari dengan
memiliki pengetauhan yang sudah cukup matang.
C.
Pembelajaran Seni Drama Tari untuk Anak SD
Dalam buku kurikulum
dan pembelajaran yang dimaksud dengan pembelajaran adalah suatu organisasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 1994: 57).
Ada beberapa pendapat tentang
pembelajaran di antaranya adalah berikut ini:
Ø Pertama,
pembelajaran merupakan persiapan di masa depan
Masa depan kehidupan anak ditentukan oleh
orang tua, sekolah berfungsi mempersiapkan meraka agar mampu hidup dalam
masyarakat yang akan datang.
Ø Kedua,
pembelajaran bertujuan membentuk manusia berbudaya
Peserta didik diajarkan agar memiliki
kemampuan dan kepribadian sesuai dengan kehidupan budaya masyarakatnya itu.
Ø Ketiga,
pembelajaran bahannya bersumber dan kebudayaan yang termasuk kebudayaan adalah
kebiasaan orang berpikir dan berbuat.
Dari
beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bersumber dan
budaya yang bertujuan untuk membentuk
manusia yang berbudaya dengan cara mengkombinasikan komponen-komponen yang ada
di dalamnnya untuk mencapai tujuan.
Pembelajaran
Seni Tari
Pembelajaran seni tari
di SD baik diterapkan karena seperti kita ketahui anak SD berpotensi besar untuk mempelajari seni tari.
Anak SD masih sangat polos dan murni
serta masih sangat dini dan dasar sehingga mudah untuk menyerap materi
khususnya seni tari yang dibelajarkan oleh sang guru. Pembelajaran seni tari di
SD masih sederhana, baik dari segi gerakannya maupun ritme dan iramanya
sehingga sang anak mudah untuk mempelajarinya. Pembelajaran tari memiliki
komponen bersumber dan berbudaya. Seni secara umum dan seni tari secara khusus dikenal
sebagai rasa keindahan umum, rasa keharusan khususnya, yang melengkapi kesejahteraan
hidup. Pembelajaran seni tari di SD bersifat edukatif dalam membantu perkembangan
jiwa siswa SD. Dengan demikian, konsep pembelajaran seni tari adalah sebagai
sarana atau media pendidikan. Hal ini merupakan konsep pendidikan yang paling
sesuai dengan siswa SD dan selaras dengan pendapat bahwa kebudayaan itu
bersifat non material dan bersifat abstrak ada dalam jiwa dan kepribadian
manusia.
D.
Upaya Meningkatan Mutu dan Minat Siswa SD terhadap Pembelajaran Seni Drama Tari
di SD
Jika kita membicarakan
tentang seni pastilah kita beranggapan sangat ditentukan oleh bakat seseorang. Memang
benar, seni itu sangat dipengaruhi oleh bakat seseorang baik itu seni tari,
seni rupa maupun seni musik. Seni juga bisa diusahakan walaupun hasilnya tidak
optimal dan kurang sesuai dengan yang diharapkan. Namun, setidaknya kitamau
berusahauntuk menari dan belajar tari. Seperti kita katahui, setiap proses
belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi
adalah sampai di tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai.
Karena itulah, suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran
dinyatakan berhasil apabila hasil memenuhi tujuan yang hendak dicapai, barulah
mutu pembelajaran dapat dikatakan meningkat. Sehubungan dengan hal inilah perlu
adanya upaya meningkatkan mutu pembelajaran seni tari di SD antara lain:
1.
Banyaknya guru SD yang beranggapan bahwa
seni tari harus diberikan oleh guru tari atau tenaga pengajar tari nampaknya
sekarang harus dihapus dan pikiran para guru SD. Cara yang efektif untuk
menanggulangi hal tersebut memajukan dan menggali potensi guru kelas, mengingat
seni tari di SD berpedoman pada gerakan-gerakan yang tidak rumit. Guru kelas
sebaiknya memberikan motivasi yang positif agar anak tidak takut dan mau
berusaha menari sebisa mereka. Dalam hal ini, yang penting merekan sudah mau
berusaha menunjukkan hasil usahanya.
2.
Penggunaan alat dan media atau alat
bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan siswa akan mengurangi
munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Apabila penggunaannya
bervariasi, sesuai dengan kebutuhan sesaat. Kevariasian dalam penggunaan diatas
merupakan kunci untuk tercapainya program pengajaran yang akan disampaikan
kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya,
strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat
baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum, ia tidak akan banyak membawa manfaat,
bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi siswa maupun bagi guru. Variasi
dalam pembelajaran pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan
anggota badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa,
variasi tersebut dilihat sebagai suatu yang energik, antusias, bersemangat, dan
relevansi dengan hasil belajar. Oleh karena itu, guru harus mempu menelaah
lebih dalam apa yang ada di kurikulum dan menggunakan berbagai variasi model
pembelajaran seni drama tari sehingga siswa tidak cepat bosan dan jenuh dengan
pembelajaran dari guru.
3.
Motivasi belajar siswa
Merupakan faktor
utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak
ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran
siswa yang bersangkutan. Begitu juga dalam mata pelajaran seni tari dengan kata
lain, kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memiliki peranan
yang amat dan penting dalam keberhasilan belajar siswa.
4.
Lingkungan masyarakat merupakan
laboratorium dan tempat praktik bagi siswa untuk menari.Misalnya, perayaan
hari-hari besar nasional. Hal di atas menunjukkan begitu banyak sumber belajar
dan kegiatan yang dapat dimanfaatkan dan masyarakat sebagai sumber informasi
bagi mahasiswa. Memang untuk dapat menentukannya, guru harus cukup energik dan
imajinatif, karena pemanfaatan sumber belajar pada masyarakat tidak saja akan
melibatkan orang, tempat, benda-benda tetapi juga ide-ide dan semua itu akan
menambah vitalitas dan realitas belajar. Melalui kegiatan seperti itu, siswa
dapat menyalurkan bakat yang dimilikinya secara langsung sehingga mereka dapat
lagsung praktek dan terjun di masyarakat.
5.
Peran guru dalam pembelajaran seni tari
Sikap guru yang
diharapkan dapat membimbing pengalaman seni tari siswa SD adalah guru yang
bersikap sebagai seorang teman. Teman akrab, yang dalam perlakuannya lebih
banyak membimbing dan pada menunjukkan (direct) atau memberi perintah. Hal ini
akan mengembangkan kondisi memberi dan menerima yang sehat, dan mendorong sikap
membagi-bagi pengalaman.
6.
Kekurangan bahan dan peralatan seni yang
bisa dipakai tidak akan menghalangi guru yang kaya khayal dan kreatif.
Bahan-bahan alam yang tersedia di sekitar tempat belajar dapat menjadi bahan
seni, misalnya batu-batu, kayu, kotak bekas, dan sebagainya. Kebutuhan untuk
memasukkan orang tua ke dalam kehidupan sekolah telah ditekankan sebelumnya,
dengan demikian sebaiknya guru mengadakan pembicaraan dengan orang tua. Dalam
hal ini, kreativitas guru sangat diperlukan untuk mengantisipasi tidakadanya
bahan yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran tari yang hendak
dilakukannya sehingga dalam latihan terus berlanjut dengan peralatan seadanya.
7.
Tidak semua siswa mempunyai bakat di
bidang seni tari, tetapi pasti ada yang mempunyai bakat. Bagi siswa yang
berbakat pada seni tari diharapkan adanya tempat penyaluran bakatnya. Misalnya,
siswa tersebut selain mendapatkan pendidikan di sekolah juga didorong oleh
orang tuanya dengan memasukkan ke sanggar-sanggar tari, sehingga bakat siswa
dapat tersalurkan dan sekaligus sebagai realisasi sebenarnya dan mata pelajaran
seni tari. Siswa diikutsertakan dalam setiap perlombaan atau festifal tari,
sehingga adanya usaha pelestarian budaya semenjak usia dini sehingga di kala ia
dewasa pengalaman yang dimilikinya sudah banyak dan tinggal mengembangkan
bakatnya di jenjang yang lebih tinggi lagi.
Dari upaya-upaya tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatkan mutu dan daya tarik siswa SD terhadap
perkembangan seni drama tari sangatdipengaruhi oleh guru dan siswa. Dimana guru
harus kreatif dan mampu menarik daya keingintahuan siswa terhadap seni tari.
Selain itu, guru juga harus menanamkan suatu kepercayaan bahwa seni tari itu
tidak sesulit yang mereka bayangkan, seni tari itu mudah apabila kita mau
berusaha dan menikmatinya dengan hati, tidak dengan emosi. Dengan cara seperti
itu, diharapkan siswa SD tertarik untuk belajar tari.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hakikat
seni tari adalah keseimbangan unsur gerak, irama dan rasa (wiraga, wirama,
wirasa) untuk ungkapan, gagasan, dan pesan dengan penunjang iringan dan ruang
atau latar. Secara umum tari adalah gerakan berirama sebagai ungkapan jiwa
manusia, tetapi dalam perkembangannya sejak masa lampau sampai sekarang
merangkum segi-segi kehidupan manusia yang sangat kompleks.Sedangkan drama tari
adalah tari yang bercerita, baik tari itu dilakukan oleh seorang penari maupun
oleh beberapa orang penari, sedangkan tari non dramatik adalah tari yang tidak
bercerita. Adapun, tujuan pembelajaran seni drama tari di SD adalah memberikan
sumbangan ke arah sadar diri, membina imajinasi kreatif, memberi sumbangan ke
arah pemecahan masalah, memurnikan cara berfikir, berbuat dan menilai, memberikan
sumbangan kepada perkembangan kepribadiandan membina perkembangan estetik.
Pembelajaran seni tari di SD masih sederhana, baik dari segi gerakannya maupun
ritme dan iramanya sehingga sang anak mudah untuk mempelajarinya. Pembelajaran
seni tari di SD bersifat edukatif dalam membantu perkembangan jiwa siswa SD.
Upaya
untuk meningkatkan pembelajaran tari di SD adalah menggali dan meningkatkan
keterampilan guru dalam membelajarkan seni tari kepada siswa mengingat
gerakan-gerakan tari untuk anak SD itu tidak begitu sulit. Pembelajaran seni
drama tari ber fungsi membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa, memberikan
perkembangan estetik, dan membantu penyempurnaan kehidupan.Selain itu, melalui
pembelajaran seni tari di SD siswa mengenal dan memahami nilai-nilai kebudayaan
yang ada di bumi nusantara.
B.
Saran
Adapun
saran dari penulis adalah agar seorang guru SD terutama guru seni tari bisa
membantu menumbuhkan keterampilan siswa dalam belajar seni tari itu sendiri.
Gerakan tari yang diajarkan juga diharapkan tidak terlalu sulit sehingga siswa
mudah memahami dan mempraktekannya dengan mudah. Selain itu, guru harus bisa
membangkitkan motivasi siswa untuk senang belajar menari.
No comments:
Post a Comment