Monday, June 17, 2013



PENINGKATAN MUTU DAN MINAT SISWA SD TERHADAP PEMBELAJARAN SENI DRAMA TARI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Drama Tari

Dosen pengampu : Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd



 Disusun oleh :
                                          Siti Ma’sumah
                                             1401411127
                                                     3B






 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Tari merupakan mata pelajaran seni yang sangat ditunjang oleh bakat dan kemampuan fisik. Tidak ada yang dapat meragukan hal ini. Orang yang sudah terbiasa menari pastilah akan kelihatan kelihaiannya dalam membawakan tarian, sedangkan orang yang belum terbiasa menari juga akan kelihatan kalau dia masih kaku dan belum lihai. Dalam dunia pendidikan sangat dianjurkan agar mengajarkan seni tari sebaiknya dimulai sejak dini agar si anak bisa mengolah bakat apa yang dimilikinya dan di  kala besar nanti bisa mengembangkanlebih  jauh apa bakat dia. Separti halnya seni tari, sebaiknya diajarkan kepada anak sekolah dasar lebih dini agar anak tidak kaku sewaktu di tingkat yang lebih tinggi ada mata pelajaran tari. Sebagai contoh, ada seorang mahasiswa dari jurusan yang notabene nya bukan dari seni tari maupun pendidikan seni tari di semester ke tiga, terdapat mata kuliah seni drama tari yang si akhir semester harus membawakan pagelaran drama tari. Dia sungguh bingung. Dalam hatinya berbisik dan sedikit kecewa karena dari SD hingga SMA belum pernah ada pembelajaran tari. Alhasil, tari yang dibawakannya juga tidak seoptimal yang dia harapkan.
Dari contoh di atas, ternyata pembelajaran tari di SD sangat penting untuk membentuk karakter anak dan meningkatkan bakat yang telah dimilikinya. Seperti kita ketahui, pendidikan itu tidak hanya menampilkan aspek akademiknya saja, namun aspek rohani dan jasmani juga penting untuk menunjang keberhasilan psikomotorik anak. Untuk itu dalam makala ini akan diulas lebih jauh mengenai Peningkatan Mutu Seni Drama tari di Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.    Apakah pengertian seni drama tari?
2.    Apakah tujuan pembelajaran seni drama tari?
3.    Bagaimana pembelajaran seni drama tari di SD?
4.    Bagaimana upaya meningkatkan mutu dan  daya tarik siswa SD terhadap  pembelajaran seni drama tari?

C. Tujuan Penulisan
            Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui pengertian seni drama tari.
2.    Untuk mengetahui tujuan pembelajaran tari di SD.
3.    Untuk mengeetahui bagaimana pembelajaran seni drama tari yang sesuai untuk anak SD.
4.    Untuk mengetahui upaya peningkatan mutu dan minat siswa SD terhadap pembelajaran seni drama tari .



BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Seni Drama Tari
            Seni berasal dari kata  techne (yunani, ars (latin),  kuns (Jerman) dan art dalam bahasa
Inggris. Semuanya mempunyai pengertian sama yaitu keterampilan dan kemampuan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa seni sama dengan keindahan padahal keindahan merupakan tuntunan pokok dalam seni. Hal ini sesuai dengan pendapat buku Ki Hajar Dewantara (dalam Astuti, 1997: 3). Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Pendapat diatas dipertegas oleh Popo Iskandar yang berpendapat bahwa: seni adalah alat pengutaraan suara hati si pencipta dalam kesadaran hidup berkelompok. Selaras dengan pengertian ini Rusliana (1982) memberikan batasan tentang seni yaitu “seni adalah hasil karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman bathinnya, disajikan secara indah dan menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman baik manusia yang menghayatinya.” Pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa seni adalah segala kegiatan manusia untuk mengkonsumsikan pengalaman bathinnya pada orang lain.
Hakikat seni tari adalah keseimbangan unsur gerak, irama dan rasa (wiraga, wirama, wirasa) untuk ungkapan, gagasan, dan pesan dengan penunjang iringan dan ruang atau latar. Secara umum tari adalah gerakan berirama sebagai ungkapan jiwa manusia, tetapi dalam perkembangannya sejak masa lampau sampai sekarang merangkum segi-segi kehidupan manusia yang sangat kompleks. Adapun gerak yang dimaksud tentunya adalah gerak-gerak yang indah, tertata, dan mengandung irama, bukan hanya asal gerak.
Ada beberapa definisi tari menurut para ahli (Tari) :
Ø Susane, K. Langer, 1975 : Tari adalah gerak-gerik yang indak dapat menggetarkan perasaan manusia .
Ø Soedarsono, 1978 : Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis dan indah.
Ø Soeryodiningrat : Tari adalah gerak seluruh tubuh disertai bunyian (gamelan diatur menurut irama lagunya (gendang), ekspresi muka dan geraknya diserasikan dengan isi dan makna tarinya.
Dan beberapa definisi tari di atas dalam Kaji Dini Pendidikan Seni menyimpulkan bahwa seni tari adalah perwujudan suatu macam tekanan emosi yang dituangkan dalam bentuk gerak seluruh anggota tubuh yang teratur dan berima sesuai dengan musik pengiringnya (Sulistyo, 2005: 50). Selain itu, didapati pula unsur-unsur tari yaitu tubuh, gerak, irama, ekspresi dan ruang.
Sendratari adalah salah satu bentuk tari dramatik yang ada di Indonesia. Menurut Soedarsono (1978: 16) drama tari adalah tari yang bercerita, baik tari itu dilakukan oleh seorang penari maupun oleh beberapa orang penari, sedangkan tari non dramatik adalah tari yang tidak bercerita. Tari dramatik yang ada di Indonesia misalnya Wayang Wong dari Jawa Tengah, Langen Mandrawanaran dari Yogyakarta, Langendriyan dari Surakarta, sendratari dari Bali, Sumatra dan daerah lainnya. Kata sendratari merupakan singkatan dari seni, drama dan tari yang berarti seni drama yang ditarikan (Moehkardi, 1993: 5). Ciri khas yang terdapat dalam sendratari terletak pada media pengutaraan ceritanya yang menggunakan tari dan musik (gamelan) tanpa ada dialog atau antawecana (Soedarsono,1970: 3). Sebagai media pengutaraan maksud dari cerita, gerak dan suasana dramatari maka kedudukan atau keberadaan iringan sangat diperlukan. Dalam hal ini penggunaan bentuk gendhing atau iringan harus disesuaikan dengan tema dan suasana dalam satu adegan sendratari. Misalnya bentuk gendhing gagah digunakan pada saat keluarnya tokoh raja dan dapat juga menggunakan iringan dengan bentuk gendhing ladrang sabrangan yaitu ketika tokoh raja tersebut mengekspresikan kegagahannya. Bisa juga menggunakan bentuk gendhing ladrang irama I ataupun bentuk liwung dengan kendhangan kiprahan dan tayungan.
Salah satu bentuk sendratari yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat adalah dramatari yang mengadopsi atau mengambil cerita dari kitab Ramayana dan kitab Mahabharata. Dramatari tersebut sengaja disajikan tanpa dialog dan narasi, sajian kisahnya hanya dilakukan melalui ekspresi gerak tari semata. Melalui ekspresi tersebut diharapkan para penonton asing yang tidak paham bahasa Jawa dan bahasa Indonesia akan mampu menyerap pesan kisahnya atau cerita yang ingin disampaikan (Moehkadi,1993:5).
B. Tujuan Pembelajaran Tari di SD
            Pendidikan seni tari di SD mempunyai fungsi membantu pertumbuhan dan perkembagan siswa, memberikan perkembangan estetik, dan membantu penyempurnaan kehidupan. Oleh karena itu, pendidikan seni tari di SD tidak berupa latihan-latihan untuk menjadikan siswa SD menjadi penari yang terkenal. Walaupun ada di antara siswa SD yang memiliki bakat untuk menjadi penari yang baik, tetapi itu bukan merupakan tujuan utama. Bakat itu dapat dibina sedini mungkin, untuk itu perlu dikaji terlebih dahulu fungsi pendidikan seni tari di SD, yakni: untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa. Pertumbuhan adalah proses berkelanjutan yang perkembangan dan semua kecakapan dan potensi anak. Pengalaman seni tari memberikan kesempatan bagi kelangsungan proses tersebut. Seni meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, dan estetik Jenis pengalaman seni untuk meningkatkan pertumbuhan fisik untuk ditunjukkan dengan perkembangan motorik anak dalam gerak-gerak bebas dalam menari. Hal ini memberikan kesempatan fisik untuk tumbuh sempurna dan secara langsung mental juga berkembang. Dalam melakukan gerak-gerak tari, juga melibatkan kesadaran estetik, maka pertumbuhan estetik juga mendapat kesempatan untuk tumbuh, misalnya pada kelas rendah, siswa melakukan gerak-gerak binatang. Siswa akan mencoba menirukan gerak sayap yang sedang bergerak terbang dengan caranya sendiri. Berlangsungnya kegiatan ini telah melibatkan proses mental yaitu visualisasi hasil pengamatan yang sekaligus menjadi pengalaman yang bersifat estetik.
1. Membentuk kepribadian yang berbudi luhur untuk membina perkembangan mental siswa
            Seni tari bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa SD karena melalui seni tari siswa dapat mengenal bagaimana dia harus berlatih agar bisa menari dengan lihai, mengetahui bahwa ia harus melestarikan salah satu kebudayaan bangsa yaitu melestarikan seni drama tari sehingga adat istiadat dan budaya seni tari tidak luntur dan diakui oleh bangsa lain. Selain itu, melalui tari siswa juga melatih siswa agar tidak malu sehingga dapat dikatakan seni tari dapat megemnbangkan mental siswa.
2. Mengembangkan bakat dan keterampilan vokasional
            Seni tari bertujuan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan vokasional siswa yaitu dengan belajar tari, siswa yang pada mulanya belum mengetahui apa bakat yang dimilikinya bisa mengetahui kalau dia ternyata bakatnya adalah tari. Selain itu, siswa dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya sehingga dapat mengantarkannya ke arah masa depan yang cemerlang.
3.  Seni tari memberikan sumbangan ke arah sadar diri
Melalui kegiatan tari keunikan siswa akan terbina. Karenanya siswa dapat mengenali dirinya sendiri dengan baik. Dengan demikian “self” anak dapat berkembang, dan ini menyebabkan tumbuhnya inisiatif, kemampuan mengkritik, kepemimpinan dan kreasi. Anak merasakan keberadaannya memiliki arti, terutama jika dia diberi peran tertentu dalam suatu kegiatan artistik/estetik, misalnya, dalam diskusi kecil tentang sebuah gerak binatang berpasangan, mereka akan aktif dan saling memberikan sumbangan pikiran. Siswa juga merasakan akibat-akibat dan perbuatannya sehingga inisiatif untuk mencari bentuk-bentuk yang lain yang dirasakan lebih baik akan selalu dilakukan. Proses ini akan membentuk rasa sosial pada diri siswa.
4. Seni tari membina imajinasi kreatif
Imajinasi kreatif itu sangat vital bagi siswa (usia SD). Oleh karena itu, setiap usaha pendidikan kearah menumbuh kembangkan imajinasi kreatif merupakan usaha yang sangat baik. Dalam hubungan ini seni tari menjadi penting, karena seni tari selalu memberikan kesempatan berimajinasi kreatif. Contohnya, seorang siswa SD akan selalu berkhayal bahwa dia akan menjadi tokoh yang kuat, disegani sehingga dalam imajinasinya dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah. Gerak-gerak dan mimik yang dilakukan sangat menggambarkan kuatnya suatu imajinasi tertentu.
5.  Seni tari memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah
Sumbangan terhadap perkembangan pemecahan masalah. Dalam aktivitas seni tari, siswa SD dapat memunculkan gagasan-gagasannya yang menjadi benar-benar konkrit. Motivasi guru memang sangat diperlukan agar siswa selalu dapat menyelesaikan antar teman sampai mempunyai keputusan-keputusan tertentu. Manusia akan selalu menghadapi masalah, sehingga melalui kegiatan tari siswa SD juga terlatih untuk memecahkan masalah.
6.  Seni tari memurnikan cara berfikir, berbuat dan menilai
Melalui kegiatan seni tari, kehidupan siswa SD dapat diperkaya melalui proses penjelajahan yang terus menerus. Selama proses penjelajahan tersebut, dibutuhkan penyusunan pengalaman secara kreatif dan sensitif. Jika siswa SD bermain, beraktivitas mereka juga melibatkan pikiran. Jika mereka menirukan gerak alam atau binatang, mereka juga berpikir bahwa gerak-gerak yang dilakukan seperti apa yang mereka amati. Aktivitas ini akan memberikan pertanyaan “apakah gerakanku” baik. Keputusan yang diberikan tersebut akan menjadi proses menilai yang bijaksana, sehingga dapat dipastikan mereka akan melakukan pengubahan-pengubahan untuk sesuai yang lebih baik.
7.  Seni tari memberikan sumbangan kepada perkembangan kepribadian
Pada dewasa ini penilaian terhadap keberhasilan pendidikan dilihat pada ada atau tidak adanya perkembangan kepribadian, karena kepribadian dipandang penting dalam suatu kehidupan. Usaha-usaha mematangkan kepribadian dalam seni tari dapat dilakukan guru dengan cara membantu penyesuaian rasa emosionalnya, membantu menghilangkan perasaan terikat, membantu menghilangkan perasaan takut, membantu menekan kekecewaan, memberikan kepercayaan serta mendorong anak agar lebih berbuat positif.
8. Seni tari menumbuhkan kepekaan apresiasi estetik siswa
Perkembangan estetik ini sangat berkaitan dengan keindahan, bagaimana keindahan gerak, ritme dan irama seorang penari. Perkembangan estetik diperlukan bagi pendewasaan secara utuh terhadap pribadi siswa SD. Perkembangan estetik ini dapat dibina melalui kegiatan seni tari yang berupa penghayatan, apresiasi, ekspresi, dan kreasi. Jadi, sebagai seorang guru terutama guru tari harus bisa menumbuhkan kepekaan apresiasi estetik siswa sehingga siswa bisa  menari dan melakukan apresiasi terhadap suatu pagelaran tari dengan memiliki pengetauhan yang sudah cukup matang.
C. Pembelajaran Seni Drama Tari untuk Anak SD
Dalam buku kurikulum dan pembelajaran yang dimaksud dengan pembelajaran adalah suatu organisasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 1994: 57).
Ada beberapa pendapat tentang pembelajaran di antaranya adalah berikut ini:
Ø Pertama, pembelajaran merupakan persiapan di masa depan
     Masa depan kehidupan anak ditentukan oleh orang tua, sekolah berfungsi mempersiapkan meraka agar mampu hidup dalam masyarakat yang akan datang.
Ø Kedua, pembelajaran bertujuan membentuk manusia berbudaya
     Peserta didik diajarkan agar memiliki kemampuan dan kepribadian sesuai dengan kehidupan budaya masyarakatnya itu.
Ø Ketiga, pembelajaran bahannya bersumber dan kebudayaan yang termasuk kebudayaan adalah kebiasaan orang berpikir dan berbuat.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bersumber dan
budaya yang bertujuan untuk membentuk manusia yang berbudaya dengan cara mengkombinasikan komponen-komponen yang ada di dalamnnya untuk mencapai tujuan.  
Pembelajaran Seni Tari
Pembelajaran seni tari di SD baik diterapkan karena seperti kita ketahui anak SD  berpotensi besar untuk mempelajari seni tari. Anak SD masih sangat polos dan murni  serta masih sangat dini dan dasar sehingga mudah untuk menyerap materi khususnya seni tari yang dibelajarkan oleh sang guru. Pembelajaran seni tari di SD masih sederhana, baik dari segi gerakannya maupun ritme dan iramanya sehingga sang anak mudah untuk mempelajarinya. Pembelajaran tari memiliki komponen bersumber dan berbudaya. Seni secara umum dan seni tari secara khusus dikenal sebagai rasa keindahan umum, rasa keharusan khususnya, yang melengkapi kesejahteraan hidup. Pembelajaran seni tari di SD bersifat edukatif dalam membantu perkembangan jiwa siswa SD. Dengan demikian, konsep pembelajaran seni tari adalah sebagai sarana atau media pendidikan. Hal ini merupakan konsep pendidikan yang paling sesuai dengan siswa SD dan selaras dengan pendapat bahwa kebudayaan itu bersifat non material dan bersifat abstrak ada dalam jiwa dan kepribadian manusia. 
D. Upaya Meningkatan Mutu dan Minat Siswa SD terhadap Pembelajaran Seni Drama Tari di SD
Jika kita membicarakan tentang seni pastilah kita beranggapan sangat ditentukan oleh bakat seseorang. Memang benar, seni itu sangat dipengaruhi oleh bakat seseorang baik itu seni tari, seni rupa maupun seni musik. Seni juga bisa diusahakan walaupun hasilnya tidak optimal dan kurang sesuai dengan yang diharapkan. Namun, setidaknya kitamau berusahauntuk menari dan belajar tari. Seperti kita katahui, setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai. Karena itulah, suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila hasil memenuhi tujuan yang hendak dicapai, barulah mutu pembelajaran dapat dikatakan meningkat. Sehubungan dengan hal inilah perlu adanya upaya meningkatkan mutu pembelajaran seni tari di SD antara lain:
1.    Banyaknya guru SD yang beranggapan bahwa seni tari harus diberikan oleh guru tari atau tenaga pengajar tari nampaknya sekarang harus dihapus dan pikiran para guru SD. Cara yang efektif untuk menanggulangi hal tersebut memajukan dan menggali potensi guru kelas, mengingat seni tari di SD berpedoman pada gerakan-gerakan yang tidak rumit. Guru kelas sebaiknya memberikan motivasi yang positif agar anak tidak takut dan mau berusaha menari sebisa mereka. Dalam hal ini, yang penting merekan sudah mau berusaha menunjukkan hasil usahanya.
2.    Penggunaan alat dan media atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan siswa akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Apabila penggunaannya bervariasi, sesuai dengan kebutuhan sesaat. Kevariasian dalam penggunaan diatas merupakan kunci untuk tercapainya program pengajaran yang akan disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum, ia tidak akan banyak membawa manfaat, bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi siswa maupun bagi guru. Variasi dalam pembelajaran pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa, variasi tersebut dilihat sebagai suatu yang energik, antusias, bersemangat, dan relevansi dengan hasil belajar. Oleh karena itu, guru harus mempu menelaah lebih dalam apa yang ada di kurikulum dan menggunakan berbagai variasi model pembelajaran seni drama tari sehingga siswa tidak cepat bosan dan jenuh dengan pembelajaran dari guru.

3.    Motivasi belajar siswa
Merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran siswa yang bersangkutan. Begitu juga dalam mata pelajaran seni tari dengan kata lain, kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang amat dan penting dalam keberhasilan belajar siswa.
4.    Lingkungan masyarakat merupakan laboratorium dan tempat praktik bagi siswa untuk menari.Misalnya, perayaan hari-hari besar nasional. Hal di atas menunjukkan begitu banyak sumber belajar dan kegiatan yang dapat dimanfaatkan dan masyarakat sebagai sumber informasi bagi mahasiswa. Memang untuk dapat menentukannya, guru harus cukup energik dan imajinatif, karena pemanfaatan sumber belajar pada masyarakat tidak saja akan melibatkan orang, tempat, benda-benda tetapi juga ide-ide dan semua itu akan menambah vitalitas dan realitas belajar. Melalui kegiatan seperti itu, siswa dapat menyalurkan bakat yang dimilikinya secara langsung sehingga mereka dapat lagsung praktek dan terjun di masyarakat.
5.    Peran guru dalam pembelajaran seni tari
Sikap guru yang diharapkan dapat membimbing pengalaman seni tari siswa SD adalah guru yang bersikap sebagai seorang teman. Teman akrab, yang dalam perlakuannya lebih banyak membimbing dan pada menunjukkan (direct) atau memberi perintah. Hal ini akan mengembangkan kondisi memberi dan menerima yang sehat, dan mendorong sikap membagi-bagi pengalaman.
6.    Kekurangan bahan dan peralatan seni yang bisa dipakai tidak akan menghalangi guru yang kaya khayal dan kreatif. Bahan-bahan alam yang tersedia di sekitar tempat belajar dapat menjadi bahan seni, misalnya batu-batu, kayu, kotak bekas, dan sebagainya. Kebutuhan untuk memasukkan orang tua ke dalam kehidupan sekolah telah ditekankan sebelumnya, dengan demikian sebaiknya guru mengadakan pembicaraan dengan orang tua. Dalam hal ini, kreativitas guru sangat diperlukan untuk mengantisipasi tidakadanya bahan yang dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran tari yang hendak dilakukannya sehingga dalam latihan terus berlanjut dengan peralatan seadanya.
7.    Tidak semua siswa mempunyai bakat di bidang seni tari, tetapi pasti ada yang mempunyai bakat. Bagi siswa yang berbakat pada seni tari diharapkan adanya tempat penyaluran bakatnya. Misalnya, siswa tersebut selain mendapatkan pendidikan di sekolah juga didorong oleh orang tuanya dengan memasukkan ke sanggar-sanggar tari, sehingga bakat siswa dapat tersalurkan dan sekaligus sebagai realisasi sebenarnya dan mata pelajaran seni tari. Siswa diikutsertakan dalam setiap perlombaan atau festifal tari, sehingga adanya usaha pelestarian budaya semenjak usia dini sehingga di kala ia dewasa pengalaman yang dimilikinya sudah banyak dan tinggal mengembangkan bakatnya di jenjang yang lebih tinggi lagi.
       Dari upaya-upaya tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan mutu dan daya tarik siswa SD terhadap perkembangan seni drama tari sangatdipengaruhi oleh guru dan siswa. Dimana guru harus kreatif dan mampu menarik daya keingintahuan siswa terhadap seni tari. Selain itu, guru juga harus menanamkan suatu kepercayaan bahwa seni tari itu tidak sesulit yang mereka bayangkan, seni tari itu mudah apabila kita mau berusaha dan menikmatinya dengan hati, tidak dengan emosi. Dengan cara seperti itu, diharapkan siswa SD tertarik untuk belajar tari.


BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
            Hakikat seni tari adalah keseimbangan unsur gerak, irama dan rasa (wiraga, wirama, wirasa) untuk ungkapan, gagasan, dan pesan dengan penunjang iringan dan ruang atau latar. Secara umum tari adalah gerakan berirama sebagai ungkapan jiwa manusia, tetapi dalam perkembangannya sejak masa lampau sampai sekarang merangkum segi-segi kehidupan manusia yang sangat kompleks.Sedangkan drama tari adalah tari yang bercerita, baik tari itu dilakukan oleh seorang penari maupun oleh beberapa orang penari, sedangkan tari non dramatik adalah tari yang tidak bercerita. Adapun, tujuan pembelajaran seni drama tari di SD adalah memberikan sumbangan ke arah sadar diri, membina imajinasi kreatif, memberi sumbangan ke arah pemecahan masalah, memurnikan cara berfikir, berbuat dan menilai, memberikan sumbangan kepada perkembangan kepribadiandan membina perkembangan estetik. Pembelajaran seni tari di SD masih sederhana, baik dari segi gerakannya maupun ritme dan iramanya sehingga sang anak mudah untuk mempelajarinya. Pembelajaran seni tari di SD bersifat edukatif dalam membantu perkembangan jiwa siswa SD.
            Upaya untuk meningkatkan pembelajaran tari di SD adalah menggali dan meningkatkan keterampilan guru dalam membelajarkan seni tari kepada siswa mengingat gerakan-gerakan tari untuk anak SD itu tidak begitu sulit. Pembelajaran seni drama tari ber fungsi membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa, memberikan perkembangan estetik, dan membantu penyempurnaan kehidupan.Selain itu, melalui pembelajaran seni tari di SD siswa mengenal dan memahami nilai-nilai kebudayaan yang ada di bumi nusantara.
B. Saran
            Adapun saran dari penulis adalah agar seorang guru SD terutama guru seni tari bisa membantu menumbuhkan keterampilan siswa dalam belajar seni tari itu sendiri. Gerakan tari yang diajarkan juga diharapkan tidak terlalu sulit sehingga siswa mudah memahami dan mempraktekannya dengan mudah. Selain itu, guru harus bisa membangkitkan motivasi siswa untuk senang belajar menari. 

No comments:

Post a Comment

KONEKSI ANTAR MATERI KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1

  Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang sangat pantas mendapatkan julukan sebagai Bapak Pendidikan. Beliau tidak pernah merasa putus asa u...