Saturday, June 15, 2013

uts bi

            
Ujian Tengah semester Bahasa Indonesia !

Komentar artikel tentang “ Komedi Pendidikan “
            Saya pribadi setuju dengan isi artikel tersebut. Memang benar, secara tidak langsung pendidikan di Indonesia seperti komedi yang dibuat lelucon belaka. Anehnya, komedi ini tidak lucu dan semakin tabu untuk diungkap faktanya. Di Indonesia, pemerintah seolah menjadi pemegang kunci utama pendidikan sedangkan pendidik menjadi bawahan yang siap melaksanakan segala aturan dan kebijakan pemerintah. Hal ini justru menjadi momok menakutkan bagi pendidik karena mereka dibebani oleh tugas-tugas yang cukup menguras pikiran dan tenaga. Selain itu, kebijakan pemerintah yang beranekaragam dan silih berganti membuat pendidik kebingungan dan merasa terombang-ambing dengan alur pikir pemerintah yang tidak jelas. Bukankah motif utama pendidikan di negeri ini adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan menurunkan harkat dan martabat bangsa. Kalau selalu seperti ini, bagaimana bisa pendidik mendidik dan mengajar dengan sepenuh hati. Inilah yang masih menjadi pro dan kontra pendidikan di negeri ini yang semakin tidak tertata dan tidak mempunyai arah yang jelas.

            Tragedi pendidikan di negeri ini juga kian memanas. Tidak hanya bergonta-gantinya kurikulum, namun dari segi pendidik dan peserta didiknya juga mengalami kemunduran moral. Dilihat dari segi pendidiknya, jarang dari mereka yang memiliki niat ikhlas menjadi pendidik sejati yang dengan rela menyumbangkan ilmu  yang mereka miliki. Lihatlah saat ini, para pendidik berlomba-lomba mengejar gelar PNS. Hal ini memang sangat manusiawi karena manusia itu memiliki kebutuhan yang beranekaragam dan butuh uang untuk mencukupi kebutuhannya. Namun, saya pribadi kurang setuju dengan kenyataan ini karena dengan niat awal ikhlas mencerdaskan kehidupan bangsa, pasti akan indah pada akhirnya dan gelar PNS pun dapat diraih dengan mudahnya. Jika dilihat dari peserta didiknya, berbeda jauh dengan puluhan tahun yang lalu, siswa SD, SMP dan SMA masih bermoral dan berakhlak baik. Lihatlah saat ini, siswa kelas V SD sudah berani mengumbar nafsunya dengan memperkosa temannya sendiri. Sungguh bejad moral mereka. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan keadaan ini dan membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan bangsa. Dunia pendidikan di negeri ini bukan komedi yang bisa dipermainkan begitu saja. 

No comments:

Post a Comment

KONEKSI ANTAR MATERI KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1

  Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang sangat pantas mendapatkan julukan sebagai Bapak Pendidikan. Beliau tidak pernah merasa putus asa u...