Saturday, September 14, 2013

bidikmisi

Siti Ma’sumah

Bagan 1
Kompetisi Menulis Cerita Inspiratif
“ IT’S MY DREAM “

BSC UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG








BIODATA

Nama lengkap                         : Siti Ma’sumah
NIM                                        : 1401411127
Prodi/Jurusan                          : PGSD/ S1 PGSD
Angkatan                                : 2011
Tempat Tanggal Lahir             : Kebumen, 23 April 1993
Alamat                                                : Desa Tanjungsari RT 03 RW 04, Petanahan, Kebumen
Motto hidup                            : Tak ada sesuatu yang tak mungkin !
CP                                           : 087732505593



“ Kompetisi Menulis Cerita Inspiratif”
Kisah inspiratif ditulis dengan tema ‘Bersama Bidikmisi Raih Asa “

Kamis, 15 Agustus 2013, inget sekali hari itu aku ke warnet. Tujuan awalnya  si mau ngisi data bidik misi unnes, tapi juga sambil menyelam minum air , facebookan pastinya. Ternyata, kagak salah aku buka facebook, ada sebuah postingan yang membuatku ingin membacanya. Sebuah postingan di grup Bidik misi PGSD Tegal, tentang  “ Semarak Bidik Misi “. Setelah aku baca ternyata ada sebuah kompetisi yang sungguh menarik hatiku “  Kompetisi Menulis Cerita Inspiratif”. Itulah nama kompetisinya.
Menulis adalah salah satu hobiku. Tapi, apakah tulisanku ini bisa disebut kisah inspiratif ?Tak tahulah. Dari pengakuan teman-temanku kisah hidupku ini sungguh menginspirasi mereka dan cocok dijadikan motivator hidup. Ini kisahku, semoga kalian bisa memetik hikmah dibalik kisah ini dan bermanfaat untuk kehidupan anda.
Amin....

*****
It’s my dream

Semua berawal dari mimpiku. Kutulis satu persatu mimpiku dalam selembar kertas. Kusimpan kertas itu dalam buku yang sungguh rahasia. Hanya aku dan buku itulah yang tahu. Satu demi satu targetku tercoret dan menandakan targetku sudahlah tercapai. Mimpi terbesarku setelah lulus SMA adalah kuliah dengan beasiswa. Aku ingin meringankan beban orang tuaku.  Sudah lumayan besar beban mereka untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “ Jika ditambah dengan membiayai kuliahku sungguh tak mungkin bisa “ pikiranku . Memang begitu adanya. Bapakku adalah seorang buruh yang tidak jelas pekerjaannya. Kadang bekerja dan kadang pula menganggur di rumah. Tak tentulah penghasilannya. Kalau ibuku, seorang ibu rumah tangga dan pengrajin anyaman. Bisa dibayangkan betapa sulitnya ekonomi keluargaku. Ya begitulah adanya, dengan penghasilan yang tak menentu harus bisa mengelolanya dengan baik . Alhamdulillah orang tuaku adalah orang yang pandai bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan. Mereka tidak pernah mencela, yang terpenting adalah masih bisa membiayai sekolahku dan adekku  serta cukup untuk makan. Itulah motivasi terbesarku kenapa aku ingin kuliah dengan beasiswa. Aku sangat mengetahui  bagaimana kondisi keuangan keluargaku yang sungguh  tidak memungkinkan untuk membiayai kuliahku. Semangat untuk belajar menjadi peganganku untuk meraih mimpi.

****

Lima tahun yang lalu, aku begitu ingat mimpiku semasa SMA adalah Mempertahankan peringkat   paralel tiap semester. Aku harus katakan “ BISA “ untuk mimpiku ini. Sungguh sulit untuk mempertahankannya. Memang benar mempertahankan sesuatu itu jauh lebih sulit daripada meraih sesuatu yang belum pernah kita capai. Aku sudah buktikan hal itu.
Alhamdulillah, mimpi itu tercapai hingga akupun lulus dari SMA. Dari semester 1-6 aku selalu menduduki peringkat paralel dari jurusan IPA. Tiap kali penerimaan rapot aku selalu berdoa agar mimpiku tercapai. Jujur, walaupun aku dinilai sedikit memiliki kemampuan dari pada teman-temankuku yang lain , tetapi aku bukanlah seperti mereka yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai pelajar. Insyaalloh, aku apa adanya, aku bisa ya aku jawab , jika teman bertanya dan aku bisa ya aku jawab.
Selama SMA ada satu guru yang bener-bener  membuatku semangat dan menenangkan pikiranku. Beliau guru matematikaku. Pak Tamrin namanya. Beliau selalu bilang ” Saiki pikirno ujiane ndisit, masalah ngesuk meh mlebu Perguruan Tinggi gampang dipikirke ngesuk”. Nah, dari sinilah aku berpikir, “ Hadapi batu besar yang ada di depan kita terlebih dahulu dan pecahkan batu itu.” Artinya hadapi masalah yang ada di depan mata kita terlebih dahulu, baru pecahkan masalah yang lain.
Aku tidak pernah berpikir akan melanjutkan ke perguruan tinggi karena kondisi ekonimi keluargaku yang sangat tidak memungkinkan aku belajar di bangku kuliah. Tak jarang teman-temankuku bertanya” sum, kamu mau kuliah di mana?”. Kalau ditanya seperti itu, aku hanya menjawabnya dengan senyuman dan biarkan takdir hidupku yang menjawab dan nantikan jawabannya setelah lulus”.
Mulutku bisa berkata seperti itu, namun sungguh batinku tersiksa ” aku ingin kuliah, aku ingin kuliah kawan, seperti kalian ”.
Banyak  sekali mahasiswa yang mengunjungi sekolahanku untuk bersosialisasi perguruan tinggi mereka. Mereka sangat antusias memperkenalkan universitas mereka. Mulai dari prestasinya, beasiswanya, fasilitasnya, dll. Namun, aku hanya bisa terdiam dan mendengarkan celotehan mereka. Aku bingung. Aku pengin banget kuliah seperti mereka. Aku hanya bisa berharap semoga aku bisa seperti mereka kelak dan aku menggantikan posisi mereka di depan . “ Bisa gak yaa, aku seperti mereka kelak ? “ pikiranku sambil berhayal. Dari sekian banyak jurusan yang diperkenalkan ,  aku hanya tertarik pada satu jurusan, yaitu PGSD. Tak ada yang lain yang mampu menggantikannya. Aku hanya ingin kuliah di jurusan ini. Keinginanku sungguh besar.
Pada suatu ketika, wali kelasku membawa sebuah kabar gembira tentang adanya beasiswa sampai lulus. Rasa tak percaya pun mengelilingi kepalaku. “Beasiwa Bidik Misi” namanya. Sungguh aku baru mendengar beasiswa itu, dalam benakku bertanya tanya  beasiswa apaan itu? Bagaimana cara mendapatkannya? Apakah aku bisa?.
Pokoknya aku bingung apa yang harus aku katakan, yang jelas “ aku pengin dapet beasiswa itu entah bagaimana caranya yang penting bisa kuliah tanpa memberatkan orang tua.
Banyak temanku yang mengojokk-ngojokiku untuk mendaftar beasiswa itu.  Mereka sangat mengerti keadaanku. Akupun menyampaikan kabar  ini ke orang tuaku. Mereka hanya berkata” Terserah kamu, kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan kamu yang penting kamu selalu patuh kepada yang kuasa dan selalu menghormati bapak ibumu.” Mendengar tanggapan mereka ,  aku semakin bingung, bagaimana aku harus melangkah , apakah terus atau mundur. Mereka tak memberikan pendapatnya tentang beasiswa ini.  Maklumlah , mereka adalah orang biasa tak sekritis para pejabat pemerintah. Aku sadar itu. Alhamdulillah, aku mendapat ilham kalau aku harus daftar beasiswa itu. Kubulatkan tekadku dan kutanamkan rasa percaya diri bahwa aku bisa.
Aku bangkit, kutulis sebuah target dalam sebuah kertas, “ aku ingin kuliah dengan beasiswa” . Target itu masih begitu teringat di pikiranku, aku ingin itu bener-bener terwujud. Akhirnya akupun menyiapkan semua yang diperlukan dalam pendaftaran. Bapak, ibu dan semuanya pun ikut berperan. Alhamdulillah semua mendukung keinginanku. Perlahan tapi pasti. Ke sana sini. Dan berharap mimpiku kali ini menjadi nyata.
Pendaftaran pun tiba. Kedua orang tuaku tidak punya uang bahkan untuk sekedar membayar pendaftaran. Untungnya, kabar gembira datang lagi. Ada sebuah pengumuman di jendela kelasku . Begini bunyinya , “ Bagi siswa yang mendaftar beasiswa bidik misi, tidak diwajibkan membayar uang pendaftaran” sungguh aku bahagia. Terimakasih yaa alloh, kau berikan jalan untuk hamba-Mu ini. Akupun langsung daftar dan memilih perguruan tinggi mana yang akan aku masuki. Ternyata hanya UNNES yang ada di otakku. Dan jurusannya PGSD. Tanpa alasan akupun  memilih jurusan itu, aku cocok , dan mantap.
Berserah diri, mohon anugerah dari yang kuasa, dan mohon dibukakan pintu menuju sukses untuk agama, bangsa dan negara ini adalah doaku. Sepanjang siang dan malam, aku brdoa agar diberikan kemudahan dalam menghadapi masalah ini. Semoga lolos. Amin..
Dua bulan pun berlalu, ujian nasional sudah berakhir, tinggal memetik hasilnya. Kunanti semua itu dengan terus bertawakal kepada sang kuasa. Tak terasaa waktu begitu cepatnya.Tanggal 16 mei 2011, pengumuman ujian nasional. Hatiku degdegan tak karuan. Jujur yang aku takutkan adalah mampu mempertahankan predikat lulusan terbaik atau tidak. Pengumuman kelulusan begitu membingungkan, kabar burung kian membahana. Ada yang ngomong jam ini, jam ini dan jam ini. Ternyata yang bener jam 16.00 WIB. Sungguh hatiku gelisah tak menentu, apakah hasil dari semua usahaku? Apakah akan menjadi buah yang manis atau buah yang pahit.
Sekian lama, kunanti sang ayah . Dengan menaiki sepeda ku , ayah pergi ke sekolahan mengambil hasil ujian. Sungguh kasihan melihat bapakku.
Mengharukan ! Aku melihat ayah untuk mengangis yang pertama kalinya ketika ia membuka hasil ijuanku. Akupun ikut nangis. Pelan-pelan kubuka amplop itu.Ternyata “lulus dengan hasil terbaik dari jurusan ipa”. Aku menjadi lulusan terbaik dari jurusanku. Terimakasih yaa alloh, Engkau kabulkan permintaanku.
Kini tinggal menanti pengumunman SNMPTN. Gak disangka, pengumuman dimajukan. Tanggal 17 mei , pengumuman hasil SNMPTN sudah turun. Awalnya aku gak tau, namun sahabatku memberi informasi. Dia juga orang yang pertama kali membuka hasilnya. Dia bilang aku harus mengirim pasSword snmptn undanganku. Yaa aku kirimkan, Tak lama kemudian, diapun telpon kalo aku dinyatakan “ DITERIMA di Universitas Negeri Semarang jurusan PGSD”. Seperti mimpi , mimpiku benar-benar menjadi nyata. Aku gak percaya, aku diterima. Namun, temenku tetap ngotot kalo aku bener diterima.
Keesokan harinya, akupun langsung ke warnet untuk mengecek hasilnya, memang bener aku diterima sebagai mahasiswa UNNES. Alhamdulillah yaa alloh. Aku diterima dengan jurusan yang sangat aku pengin masuki. Tanpa pikir panjang, akupun ngomong sama ibu bapakku. Namun, apa yang terjadii?
Bapakku seraya sedih dengan kabar baik ini.kondisi ekonomi keluargaku yang sangat tidak mendukung. Aku tahu itu. Aku sadar, aku terlahir dari keluarga tak mampu, buat menyekolahkan aku saja susahnya minta ampun apalagi buat kuliah. Sejenak semangatku drop. Tinggal menunggu satu pengumuman lagi. “ Pengumuman Beasiswa Bidik misi”. Satu-satunya hal yang paling aku dambakan . Aku ingin kuliah seperti mereka, menjadi pendidik yang profesional bukan hanya mengedepankan pangkat, namun prestasi mengajar yang cemerlang. Aku ingin ituuu...
Kuceritakan semua pada bapakku. Tentang  beasiswa itu. Masa depanku ada pada beasiswa itu. “ Bapak, tolong bantuin doa yaa, semoga pengajuan beasiswaku diterima, amiin..” Bapak pun mengamininyaa...
Sebelum pengumuman, terlebih rumahku disurvey. Dari depan sampai belakang semuanya difoto. Rasa maluku sejenak hilang, intinya yang penting beasiswaku diterima.” Inilah aku dan rumah keluargaku” adanya kaya gini. Pihak yang menyurvei pun saling bercanda tawa dengan keluargaku, mereka bahagia berbincang-bincang dengan orang tuaku. Terlihat dari raut mukanya yang begitu ceria.
Pengumuman penerimaan beasiswa tak kunjung datang. Akupun bingung karena sebentar lagi sudah masuk masa orientasi. Nah, dua bulan setelah pengumuman snmptn undangan, pengumuman beasiswapun diumumkan. Alhamdulillah “ Diterima” . Mungkin hal ini biasa saja bagi mereka, namun bagiku hal ini adalah moment yang paling luar biasa yang bisa aku capai dan bisa menjadi kenangan untuk diceritakan kepada anak cucuku kelak. Sujud syukur pun kupanjatkan pada Alloh. Aku pengin nangis. Tatanggakupun ikut  menangis bahagia karena  moment ini. Banyak air mata berjatuhan. Kini, aku benar-benar merasa bangga dengan diriku sendiri. Entah harus dengan cara apa lagi , aku mengucapkan syukur pada yang kuasa. Alloh telah mengabulkan pintaku ini.Aku berjanji pada diriku sendiri aku harus lebih baik lagi dan  menjadi insan yang berbakti pada agama, negeri dan bangsaku. Terimakasih beasiswaku, bidik misiku. Kau telah mengantarkanku  menggapai mimpiku menjadi mahasiswaUNNES.
Aku bangga menjadi mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Aku bangga menjadi mahasiswa bidik misi
Aku bangga menjadi mahasiswa PGSD, yang katanya jurusan tertinggi peminatnya. Alhamdulillah , aku bisa belajar di universitas negeri yang ada di tanah air ini.
Dengan semangat , usaha, doa, dan tawakal , semua mimpi bisa terwujud jika yang di atas menghendakinya. Kadang mimpi itu seperti khayalan semu,  namun hidup tak akan indah tanpa adanya mimpi. Betul..
Tak ada salahnya kita bermimpi asalkan mimpi itu sesuai dengan kemampuan kita. Menulis mimpi-mimpi kita juga sangat membantu kita mengingat “ Oh, ini mimpi saya, dan saya harus gapai mimpi itu “. Bermimpilah selagi kita masih bisa bermimpi. Ingatlah, di dunia ini tidak ada sesuatu yang tak mungkin dan segala kemungkinan itu akan terjadi.
Nothing is impossible and possible can happen .












Mengapa karya saya layak dimenangkan ?

Jawabannya :
Karya saya pantas dimenangkan karena cerita yang terkandung di dalamnya dapat menginspirasi orang yang membacanya.Insyaalloh. Jika anda membaca kisah saya ini secara saksama , anda akan menemukan sebuah inspirasi yang mungkin dapat memotivasi anda dalam menjalani kehidupan ini. Ingatlah, kehidupan di dunia ini kadang tidak seperti yang kita dambakan, kadang kita di atas dan kadang pula kita ada di bawah. Sudah selayaknya kita  selalu berbuat baik kepada orang lain, tanpa memandang pangkat, derajat , dan kekayaan kita , karena sesungguhnya derajat kita di mata alloh itu sama , yang membedakan hanyalah ketakwaan kita kepada-Nya.
Dalam kisah ini pula, anda akan menemukan bagaimana perjuangan hidup seorang anak manusia yang  benar-benar berjuang  menjadi orang yang berguna. Tidak hanya berjuang dalam menghadapi sebuah tantangan, namun bagaimana berjuang itu harus diiringi dengan tawakal kepada ALLOH. Tidak hanya itu, segala sesuatu akan terjadi karena kehendak-Nya.  Ingtlah, perjuangan, optimis, tawakal dan doa adalah kunci sukses hidup ini.










No comments:

Post a Comment

KONEKSI ANTAR MATERI KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1

  Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang sangat pantas mendapatkan julukan sebagai Bapak Pendidikan. Beliau tidak pernah merasa putus asa u...