Siti Ma’sumah
Bagan 1
Kompetisi Menulis Cerita Inspiratif
“ IT’S MY DREAM “
BSC UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
BIODATA
Nama lengkap : Siti Ma’sumah
NIM : 1401411127
Prodi/Jurusan : PGSD/ S1 PGSD
Angkatan : 2011
Tempat Tanggal Lahir : Kebumen, 23 April 1993
Alamat : Desa Tanjungsari RT 03 RW 04, Petanahan, Kebumen
Motto hidup : Tak ada sesuatu yang tak mungkin !
CP : 087732505593
NIM : 1401411127
Prodi/Jurusan : PGSD/ S1 PGSD
Angkatan : 2011
Tempat Tanggal Lahir : Kebumen, 23 April 1993
Alamat : Desa Tanjungsari RT 03 RW 04, Petanahan, Kebumen
Motto hidup : Tak ada sesuatu yang tak mungkin !
CP : 087732505593
“ Kompetisi
Menulis Cerita Inspiratif”
Kisah
inspiratif ditulis dengan tema ‘Bersama Bidikmisi Raih Asa “
Kamis, 15 Agustus 2013, inget sekali
hari itu aku ke warnet. Tujuan awalnya
si mau ngisi data bidik misi unnes, tapi juga sambil menyelam minum air
, facebookan pastinya. Ternyata, kagak salah aku buka facebook, ada sebuah
postingan yang membuatku ingin membacanya. Sebuah postingan di grup Bidik misi
PGSD Tegal, tentang “ Semarak Bidik Misi
“. Setelah aku baca ternyata ada sebuah kompetisi yang sungguh menarik hatiku
“ Kompetisi Menulis Cerita Inspiratif”.
Itulah nama kompetisinya.
Menulis adalah salah satu hobiku.
Tapi, apakah tulisanku ini bisa disebut kisah inspiratif ?Tak tahulah. Dari
pengakuan teman-temanku kisah hidupku ini sungguh menginspirasi mereka dan
cocok dijadikan motivator hidup. Ini kisahku, semoga kalian bisa memetik hikmah
dibalik kisah ini dan bermanfaat untuk kehidupan anda.
Amin....
*****
It’s my
dream
Semua berawal dari
mimpiku. Kutulis satu persatu mimpiku dalam selembar kertas. Kusimpan kertas
itu dalam buku yang sungguh rahasia. Hanya aku dan buku itulah yang tahu. Satu
demi satu targetku tercoret dan menandakan targetku sudahlah tercapai. Mimpi
terbesarku setelah lulus SMA adalah kuliah dengan beasiswa. Aku ingin
meringankan beban orang tuaku. Sudah
lumayan besar beban mereka untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. “ Jika
ditambah dengan membiayai kuliahku sungguh tak mungkin bisa “ pikiranku .
Memang begitu adanya. Bapakku adalah seorang buruh yang tidak jelas
pekerjaannya. Kadang bekerja dan kadang pula menganggur di rumah. Tak tentulah
penghasilannya. Kalau ibuku, seorang ibu rumah tangga dan pengrajin anyaman.
Bisa dibayangkan betapa sulitnya ekonomi keluargaku. Ya begitulah adanya,
dengan penghasilan yang tak menentu harus bisa mengelolanya dengan baik . Alhamdulillah
orang tuaku adalah orang yang pandai bersyukur atas nikmat yang Alloh berikan.
Mereka tidak pernah mencela, yang terpenting adalah masih bisa membiayai
sekolahku dan adekku serta cukup untuk
makan. Itulah motivasi terbesarku kenapa aku ingin kuliah dengan beasiswa. Aku sangat
mengetahui bagaimana kondisi keuangan
keluargaku yang sungguh tidak memungkinkan
untuk membiayai kuliahku. Semangat untuk belajar menjadi peganganku untuk
meraih mimpi.
****
Lima tahun yang lalu, aku
begitu ingat mimpiku semasa SMA adalah Mempertahankan peringkat paralel tiap semester. Aku harus katakan “ BISA “ untuk mimpiku ini. Sungguh
sulit untuk mempertahankannya. Memang benar mempertahankan sesuatu itu jauh
lebih sulit daripada meraih sesuatu yang belum pernah kita capai. Aku sudah
buktikan hal itu.
Alhamdulillah, mimpi itu tercapai hingga
akupun lulus dari SMA. Dari semester 1-6 aku selalu menduduki peringkat paralel
dari jurusan IPA. Tiap kali penerimaan rapot aku selalu berdoa agar mimpiku
tercapai. Jujur, walaupun aku dinilai sedikit memiliki kemampuan dari pada
teman-temankuku yang lain , tetapi aku bukanlah seperti mereka yang selalu
sibuk dengan pekerjaannya sebagai pelajar. Insyaalloh, aku apa adanya, aku bisa
ya aku jawab , jika teman bertanya dan aku bisa ya aku jawab.
Selama SMA ada satu
guru yang bener-bener membuatku semangat
dan menenangkan pikiranku. Beliau guru matematikaku. Pak Tamrin namanya. Beliau
selalu bilang ” Saiki pikirno ujiane ndisit, masalah ngesuk meh mlebu Perguruan
Tinggi gampang dipikirke ngesuk”. Nah, dari sinilah aku berpikir, “ Hadapi batu besar yang ada di depan kita terlebih
dahulu dan pecahkan batu itu.” Artinya hadapi masalah yang ada di depan
mata kita terlebih dahulu, baru pecahkan masalah yang lain.
Aku tidak pernah
berpikir akan melanjutkan ke perguruan tinggi karena kondisi ekonimi keluargaku
yang sangat tidak memungkinkan aku belajar di bangku kuliah. Tak jarang teman-temankuku
bertanya” sum, kamu mau kuliah di mana?”. Kalau ditanya seperti itu, aku hanya
menjawabnya dengan senyuman dan biarkan takdir hidupku yang menjawab dan
nantikan jawabannya setelah lulus”.
Mulutku bisa berkata
seperti itu, namun sungguh batinku tersiksa ” aku ingin kuliah, aku ingin
kuliah kawan, seperti kalian ”.
Banyak sekali mahasiswa yang mengunjungi sekolahanku
untuk bersosialisasi perguruan tinggi mereka. Mereka sangat antusias
memperkenalkan universitas mereka. Mulai dari prestasinya, beasiswanya, fasilitasnya,
dll. Namun, aku hanya bisa terdiam dan mendengarkan celotehan mereka. Aku bingung.
Aku pengin banget kuliah seperti mereka. Aku hanya bisa berharap semoga aku
bisa seperti mereka kelak dan aku menggantikan posisi mereka di depan . “ Bisa
gak yaa, aku seperti mereka kelak ? “ pikiranku sambil berhayal. Dari sekian
banyak jurusan yang diperkenalkan , aku
hanya tertarik pada satu jurusan, yaitu PGSD. Tak ada yang lain yang mampu
menggantikannya. Aku hanya ingin kuliah di jurusan ini. Keinginanku sungguh
besar.
Pada suatu ketika, wali kelasku membawa
sebuah kabar gembira tentang adanya beasiswa sampai lulus. Rasa tak percaya pun
mengelilingi kepalaku. “Beasiwa Bidik Misi” namanya. Sungguh aku baru mendengar
beasiswa itu, dalam benakku bertanya tanya
beasiswa apaan itu? Bagaimana cara mendapatkannya? Apakah aku bisa?.
Pokoknya aku bingung apa yang harus aku
katakan, yang jelas “ aku pengin dapet beasiswa itu entah bagaimana caranya
yang penting bisa kuliah tanpa memberatkan orang tua.
Banyak temanku yang
mengojokk-ngojokiku untuk mendaftar beasiswa itu. Mereka sangat mengerti keadaanku. Akupun
menyampaikan kabar ini ke orang tuaku.
Mereka hanya berkata” Terserah kamu, kita sebagai orang tua hanya bisa
mendoakan kamu yang penting kamu selalu patuh kepada yang kuasa dan selalu
menghormati bapak ibumu.” Mendengar tanggapan mereka , aku semakin bingung, bagaimana aku harus
melangkah , apakah terus atau mundur. Mereka tak memberikan pendapatnya tentang
beasiswa ini. Maklumlah , mereka adalah
orang biasa tak sekritis para pejabat pemerintah. Aku sadar itu. Alhamdulillah,
aku mendapat ilham kalau aku harus daftar beasiswa itu. Kubulatkan tekadku dan kutanamkan
rasa percaya diri bahwa aku bisa.
Aku bangkit, kutulis sebuah target dalam
sebuah kertas, “ aku ingin kuliah dengan beasiswa” . Target itu masih begitu
teringat di pikiranku, aku ingin itu bener-bener terwujud. Akhirnya akupun
menyiapkan semua yang diperlukan dalam pendaftaran. Bapak, ibu dan semuanya pun
ikut berperan. Alhamdulillah semua mendukung keinginanku. Perlahan tapi pasti.
Ke sana sini. Dan berharap mimpiku kali ini menjadi nyata.
Pendaftaran pun tiba.
Kedua orang tuaku tidak punya uang bahkan untuk sekedar membayar pendaftaran.
Untungnya, kabar gembira datang lagi. Ada sebuah pengumuman di jendela kelasku
. Begini bunyinya , “ Bagi siswa yang
mendaftar beasiswa bidik misi, tidak diwajibkan membayar uang pendaftaran”
sungguh aku bahagia. Terimakasih yaa alloh, kau berikan jalan untuk hamba-Mu
ini. Akupun langsung daftar dan memilih perguruan tinggi mana yang akan aku
masuki. Ternyata hanya UNNES yang ada di otakku. Dan jurusannya PGSD. Tanpa
alasan akupun memilih jurusan itu, aku
cocok , dan mantap.
Berserah diri, mohon
anugerah dari yang kuasa, dan mohon dibukakan pintu menuju sukses untuk agama,
bangsa dan negara ini adalah doaku. Sepanjang siang dan malam, aku brdoa agar diberikan
kemudahan dalam menghadapi masalah ini. Semoga lolos. Amin..
Dua bulan pun berlalu,
ujian nasional sudah berakhir, tinggal memetik hasilnya. Kunanti semua itu
dengan terus bertawakal kepada sang kuasa. Tak terasaa waktu begitu
cepatnya.Tanggal 16 mei 2011, pengumuman ujian nasional. Hatiku degdegan tak
karuan. Jujur yang aku takutkan adalah mampu mempertahankan predikat lulusan
terbaik atau tidak. Pengumuman kelulusan begitu membingungkan, kabar burung
kian membahana. Ada yang ngomong jam ini, jam ini dan jam ini. Ternyata yang
bener jam 16.00 WIB. Sungguh hatiku gelisah tak menentu, apakah hasil dari
semua usahaku? Apakah akan menjadi buah yang manis atau buah yang pahit.
Sekian lama, kunanti
sang ayah . Dengan menaiki sepeda ku , ayah pergi ke sekolahan mengambil hasil
ujian. Sungguh kasihan melihat bapakku.
Mengharukan ! Aku melihat ayah untuk
mengangis yang pertama kalinya ketika ia membuka hasil ijuanku. Akupun ikut
nangis. Pelan-pelan kubuka amplop itu.Ternyata “lulus dengan hasil terbaik dari
jurusan ipa”. Aku menjadi lulusan terbaik dari jurusanku. Terimakasih yaa
alloh, Engkau kabulkan permintaanku.
Kini tinggal menanti
pengumunman SNMPTN. Gak disangka, pengumuman dimajukan. Tanggal 17 mei ,
pengumuman hasil SNMPTN sudah turun. Awalnya aku gak tau, namun sahabatku
memberi informasi. Dia juga orang yang pertama kali membuka hasilnya. Dia
bilang aku harus mengirim pasSword snmptn undanganku. Yaa aku kirimkan, Tak
lama kemudian, diapun telpon kalo aku dinyatakan “ DITERIMA di Universitas
Negeri Semarang jurusan PGSD”. Seperti mimpi , mimpiku benar-benar menjadi
nyata. Aku gak percaya, aku diterima. Namun, temenku tetap ngotot kalo aku
bener diterima.
Keesokan harinya,
akupun langsung ke warnet untuk mengecek hasilnya, memang bener aku diterima sebagai
mahasiswa UNNES. Alhamdulillah yaa alloh. Aku diterima dengan jurusan yang
sangat aku pengin masuki. Tanpa pikir panjang, akupun ngomong sama ibu bapakku.
Namun, apa yang terjadii?
Bapakku seraya sedih dengan kabar baik
ini.kondisi ekonomi keluargaku yang sangat tidak mendukung. Aku tahu itu. Aku
sadar, aku terlahir dari keluarga tak mampu, buat menyekolahkan aku saja
susahnya minta ampun apalagi buat kuliah. Sejenak semangatku drop. Tinggal
menunggu satu pengumuman lagi. “ Pengumuman
Beasiswa Bidik misi”. Satu-satunya hal yang paling aku dambakan . Aku ingin
kuliah seperti mereka, menjadi pendidik yang profesional bukan hanya
mengedepankan pangkat, namun prestasi mengajar yang cemerlang. Aku ingin
ituuu...
Kuceritakan semua pada
bapakku. Tentang beasiswa itu. Masa depanku
ada pada beasiswa itu. “ Bapak, tolong bantuin doa yaa, semoga pengajuan
beasiswaku diterima, amiin..” Bapak pun mengamininyaa...
Sebelum pengumuman,
terlebih rumahku disurvey. Dari depan sampai belakang semuanya difoto. Rasa
maluku sejenak hilang, intinya yang penting beasiswaku diterima.” Inilah aku
dan rumah keluargaku” adanya kaya gini. Pihak yang menyurvei pun saling
bercanda tawa dengan keluargaku, mereka bahagia berbincang-bincang dengan orang
tuaku. Terlihat dari raut mukanya yang begitu ceria.
Pengumuman penerimaan
beasiswa tak kunjung datang. Akupun bingung karena sebentar lagi sudah masuk
masa orientasi. Nah, dua bulan setelah pengumuman snmptn undangan, pengumuman
beasiswapun diumumkan. Alhamdulillah “ Diterima”
. Mungkin hal ini biasa saja bagi mereka, namun bagiku hal ini adalah moment
yang paling luar biasa yang bisa aku capai dan bisa menjadi kenangan untuk
diceritakan kepada anak cucuku kelak. Sujud syukur pun kupanjatkan pada Alloh.
Aku pengin nangis. Tatanggakupun ikut menangis
bahagia karena moment ini. Banyak air
mata berjatuhan. Kini, aku benar-benar merasa bangga dengan diriku sendiri.
Entah harus dengan cara apa lagi , aku mengucapkan syukur pada yang kuasa.
Alloh telah mengabulkan pintaku ini.Aku berjanji pada diriku sendiri aku harus
lebih baik lagi dan menjadi insan yang
berbakti pada agama, negeri dan bangsaku. Terimakasih beasiswaku, bidik misiku.
Kau telah mengantarkanku menggapai
mimpiku menjadi mahasiswaUNNES.
Aku bangga menjadi mahasiswa Universitas
Negeri Semarang.
Aku bangga menjadi mahasiswa bidik misi
Aku bangga menjadi mahasiswa PGSD, yang
katanya jurusan tertinggi peminatnya. Alhamdulillah , aku bisa belajar di
universitas negeri yang ada di tanah air ini.
Dengan semangat ,
usaha, doa, dan tawakal , semua mimpi bisa terwujud jika yang di atas
menghendakinya. Kadang mimpi itu seperti khayalan semu, namun hidup tak akan indah tanpa adanya
mimpi. Betul..
Tak ada salahnya kita
bermimpi asalkan mimpi itu sesuai dengan kemampuan kita. Menulis mimpi-mimpi
kita juga sangat membantu kita mengingat “ Oh, ini mimpi saya, dan saya harus
gapai mimpi itu “. Bermimpilah selagi kita masih bisa bermimpi. Ingatlah, di
dunia ini tidak ada sesuatu yang tak mungkin dan segala kemungkinan itu akan
terjadi.
Nothing is impossible and possible
can happen .
Mengapa
karya saya layak dimenangkan ?
Jawabannya :
Karya saya pantas dimenangkan karena
cerita yang terkandung di dalamnya dapat menginspirasi orang yang
membacanya.Insyaalloh. Jika anda membaca kisah saya ini secara saksama , anda
akan menemukan sebuah inspirasi yang mungkin dapat memotivasi anda dalam
menjalani kehidupan ini. Ingatlah, kehidupan di dunia ini kadang tidak seperti
yang kita dambakan, kadang kita di atas dan kadang pula kita ada di bawah.
Sudah selayaknya kita selalu berbuat
baik kepada orang lain, tanpa memandang pangkat, derajat , dan kekayaan kita ,
karena sesungguhnya derajat kita di mata alloh itu sama , yang membedakan
hanyalah ketakwaan kita kepada-Nya.
Dalam kisah ini pula, anda akan
menemukan bagaimana perjuangan hidup seorang anak manusia yang benar-benar berjuang menjadi orang yang berguna. Tidak hanya
berjuang dalam menghadapi sebuah tantangan, namun bagaimana berjuang itu harus
diiringi dengan tawakal kepada ALLOH. Tidak hanya itu, segala sesuatu akan
terjadi karena kehendak-Nya. Ingtlah, perjuangan,
optimis, tawakal dan doa adalah kunci sukses hidup ini.
No comments:
Post a Comment