Thursday, May 3, 2018

Tri Susanto Ardhy




Seorang yang kukenal saat PPL PPG di SDN Kembangarum 01 Kota Semarang. 1 Agustus 2017, pertama kali kulihat tampangnya yang polos, tidak rapi, ahh No banget. Bulan agustus dilewati dengan biasa saja, dia belum berani minta nomor HP ku, ketemu hany di sekolah saja. Everyday. Di yang seharusnya guru di kntor guru mlah memilih berkumpul dengan anak PPL yang masih belum jelas masa depane.
Sebulan berlalu, gantilah bulan September.
Dia mulai meminta nomor HP ku. Just Me.
Padahal teman sekelompokku ada 4 orang. Kukasih nomorku, hanya teman, tidak lebih. Ternyata, tidk seperti yng kubyangkan. Hampir setiap malam dia telpon. Beda operator. Ngapain coba? Gak penting telpone? Di sekolah setengah hari ketemu????
Telponan pertama, dia biasa. Kedua sudah mulai mengungkapkan rasa suka. “Amazing Believe” sebagai orang yang sudah berusia 24 tahun kala itu, tak kuhiraukan. Ini terlalu cepat.  Aku sudah gak percaya sama laki-laki. Tapi dia selalu bilang “gak semua laki-laki sama, aku beda”.
Dia tidak menyerah. Di sekolah membuntuti aku terus. Kemanapun saya pergi kecuali ke WC. Sampai guru-guru, kepala sekolahpun menganggap kami itu ada apa-apa. Setiap sore dinyanyikan lagu romntis. Awale udah mainstream banget si, tpi lama-lama luluh juga. Kalau gak dinyanyikan, pasti dikirimi videonya dia menyanyi. Pie persaanmu???????? Kalo mlem ditelpon????? Wanita mana yang gak baper?????
Pada waktu itu kayake bulan septemberan, aku minta tolong supaya dia mbenerin laptopku. Modudnya dia gak mau mbenerin di sekolah, tapi dia pengin ke asrmaku. Apa bole buat demi kesehatan sang laptop, kuturutilah dia. Tapi??? aPa yang terjadi. Dia ngajak makan. Katanya belum makan. Ya udah tak kancni makan.
Mulai dari situ, hubungan kami membaik-membaik-membaik-positif-dan semakin hari aku semakin merasa suka. Omongannya dia juga membuatku percaya mengenai sebuah keseriusan. Namun sampai akhir desember, aku belum memberikan keputusan. Hubungan yang biasa saja namun selalu peduli. Dia sering ke asrama, walaupun gak jelas mau apa. Waktu itu malah Cuma motoran sampe mijen. Jarak yang tidak terlalu dekat dari asrma. Bolak balik ke toko buku ntuk dikirim ke Kalimantan. Dia selalu ada. Siaga banget pokoke. Sampe aku berpikir, sudah mentok gak ada yang kayak dia.
Pada bulan desember, aku dinyatakan lulus dari PPG. Dan di bulan desember pula ada tes Non ASN kota semarang. Dia memberitahuku dan memintaku untuk mendaftar. Katanya usaha agar saling dekat dan orang tuaku bisa menyetujui hubungan kita kalau sudah sama-sama bekerja di semarang. Entah kenapa, mungkin sudah suka sama dia, waktu itu benar-benar pengin daftar. Padahal malam hari sebelum daftar, bapak ibuku tidak mengijinkanku. Aku sampai nangis-nagis agar direstui. Akhirnya dengan air mataku yang sudah berlimpahan, orang tua menyetujuinya. Jalanku mulus. Daftarpun mulus. Namun, untuk hasil tes, aku tak berharap banyak karena banyak yang tidak kuisi. Susan selalu menyemangatiku, pasti keterima. Tambah semangatlah diri ini.
Sampe hari pengumuman tiba, aku dan dia menungguh hingga dini hari menanti pengumungan.
Subhanalloh sekali, aku diterima.
Senang campur haru bener-bener jadi satu.
Diapun senang banget.
“Apakah dia jodohku?”
Aku hanya bisa bertanya-tanya karena aku kembali lagi ke kota semarang.
Di bahagia karena jalan kita sudah semakin dekat dan terang.
Januari 2018.
3 januari, aku menginjakkan kakiku di kota semarang lagi dengan kondisi yang berbeda. Sekarang aku mengabdi di kotanya. Aku dan dia sudah berniat menabung uang untuk nikah tahun ini.
Aku, bahagia.
Dia menjemputku tnpa ngeluh. Aku diantar ke kosnya lele, temen kuliahnya. Setiap hari setelelah pulang sekolah, dia pergi ke Semarang Selatan untuk membantuku mencari kos. Sampai akhirnya aku menemukan kos yang dekat dengan SD ku. Terimakasih sayang :*

Januari, hujan kasih sayang.
Kami semakin dekat dan dekat. Rencana pernikahan sudah di depan pintu. Sekitar 3 kali dalam seminggu kita bertemu. Apalagi hari minggu, wjib ketemu.

Memasuki bulan februari,
Sampai pertengahan bulan, aku dibnjiri kasih sayangnya. Namun, akhir bulan entah apa yang terjadi.

I don’t know.
Semua berubah 180 derajat.
Mulanya banjir kasih sayang, seketika kemarau. Blas gak ada kasih sayang yang dia berikan. Jangankn kasih sayang menge-chat akusaja lewat Wa, enggak.
Apalagi telpon L
Ada apa????
Ada yang salah???
Aku gak tau masalahny apa....
Sampai awal maret, hubungan kmi sama sekali gak harmonis. Aku yang selalu mengharapkan kbarnya. Aku yang haus kasih sayangnya. Aku yang mengejar-ngejarnya.  Hidupku mulai gk fokus.
Aku gak bisa sperti ini.
Akupun mengajak di a ketemu.
Kita ketemu dengan aneh menurutku. Beda. Beda. Beda. Dia kelihatan gak seperti dulu.
Aku mencoba menerimanya, mungkin dia lelah kebanyakan rapat. Sangat positif thinking. blas gak ada pikiran buruk tentangnya.
Minggu awal maret smpai migggu ketiga sudah tidak memanggil sayang lagi. Padahal aku sudah memnggilnya. Dia mnyueki panggilanku. Oh ya, aku masih positif thinking, mungkin dia lelah.
Tanggal 12 maret 2018, hari senin, kita makan bersama. Aneh aneh aneh. Sikapnya dia dingin. Tapi, aku masih saja menghibur diriku, mungkin dia banyak kerjaan. Sama sekali aku tak berpikir jelek.
Aku ajak dia ke rumahku, soalnya tanggal 187 ku mudik. Tujuan ku Cuma pengin ngenalin dia ke orang tuaku. Aku sudah cerita tentang dia, dengan gigih, mantap aku bilang sama orang tuaku, aku mencintainya, insyaalloh dia jodohku.
Orang tua yang awlnya mikir, anaknya supaya tetap dekat dengannya, mulai luluh dan menyetujui hubungan kami.
Kupikir, ku gak salah mengajaknya. Tapi, mungkin kata ajakan saya sedkit memaksanya. Mungkin juga itu sehingga sifatnya berubah. Selasa-mlam jumat, kita masih hubungan WA. Namun, hri Jumat-malam minggu, tak ada kabar blas.
Aku motoran sendiri dari semarang-kebumen. Bukan jarak yang dekat, hampir 5,5 jam di atas motor. Aku sngat berharap ditelpon olehnya, namun pupus, sampai rumahpun tidak ada telpon atau WA darinya.
“Ada apa????”
Aku mulai negatif thinking.
“aku salah apa????”
Ku tak bisa, kami posisinya masih saling komitmen, katanya.
Aku menghubungi dia, “aku salah apa, ko ngenengke aku?”
Hari berganti hari, vhatku gak dibalas, cum di read.
Astagfirulloh, aku salah apa?? Ko sakit yaa diginiin??? “
Aku masih gigih berusaha.
Hari minggu, ku chat dia.
“Aku salah apa?????”
Pokonya dia membalas gini “. kamu gak salah. Pengin ngmong langsung gitu jawabe”
Perempuan mana yang hatinya gk teriris-iris, pacarnya bilng kya gini, tnpa minta maaf.
Aku penasaran, sangat penasaran. Ada apa ini? Apa yang terjadi?? Aku , aku salah apa??
Dia tetap gak mau cerita.
Ya sudah aku terima saja.
Sampai haris senin,  19 maret 2018, saya berangkat ke semarng, ku harus minta semangat dari nya. Hanya dia yang bisa menyemangatiku. Alhamdulillah, aku sampai semarang dengan selamat. Iya selamat, tapi hatinya masih merasa sakit.
Kenapa harus di kota iniii ya robb???
Aku masih saja bertanya-tanya. Padahal hari minggunya aku dah bilang mundur. Tapi, aku gak plong, kayak gak ada masalah koh tiba-tiba menjauh.
Kalau kamu tahu, setiap sholat aku keinget kamu, dan tak disengaja air mata keluar. Saking sayangnya sama kamu. L
Tapi kamu enggak.
Hari rabu, 21 maret 2018.
Perasaan gundah gulana, kamu yang kuharapkan sama sekali gak ada kabar. Aku sudah berusaha menerima nya. Tapi aku gak bisa, gak biasanya kamu seperti ini. Ini bukan sant0000???????
Aku wa kamu, dan kamu bilang
“dibiasakan tanpa aku ya”

Super banget sakitnya, kalau kamu tahu.
Kamu bilang gitu, dari jam 4 sore sampai malam sebelum ketemmu kamu, aku menangis tak hentinya. Mungkin kamu enggak.
Kamu malah ketiduran. 
Dua keadaan yang saling bertentangan.

Kutunggu-tunggu kamu dari jam 8. Sampai aku Wa kamu dan kamu lagi di perjalanan.
Posisi sudah hampir jam tgh 10.
Ketemu kmu rsanya canggung, aneh, sakit, dan aku berusaha tegar menerim keputusanmu, meskipun yang aku pikirkan terjadi.
Tapi, aku gak bisa, aku nangis duluan.
Kamu juga malah nangis.
“jadi masalahnya, weton kita sama”
“Watak kita sama. “
“Kita tidak berjodoh. “
Just it.

Alasanmu masuk akal. Demi menciptakan keharmonisan keluarga, tanpa ada perselisihan.

Watak kita sama, iya. Aku yang sering jengkel. Maaf jika aku salah....
Watak kita sama, maaf aku pernah mbanting Hp mu.
Watak kita sama, maaf jika aku pernah menangis saat mau legalisir ijazah.
Watak kita sama, maaf jika aku pernah menangis karena pengin putus dri kamu dan kamu gak mau. Nanti keduluan orang yang menikahimu.
Watak kita sama, maaf aku yang sering tidak mau ngalah.
Watak, weton kita sama, makannya kita gak jodoh.
Ya Robb, kenapa hati ini sakit??
Karena persaman yang kita miliki, kita gak bisa mewijudkan mimpi kita bahagia bersama, tertawa bersama di pelaminan.
Haruskah watak kita beda biar dipersatukan..
Maaf...
 Aku yang masih mengharap pada manusia ya Robb.
Kuatkan aku.

Mantan calon suamiku, terimakasih sudah mengenapkan keganjilanku dari bulan september-maret. Semoga kamu bertemu dengan adek yang bisa mengademkanmu.
Jadi inget kata-kata ini san,

Ketika kamu menyayangi seseorang, hanya ada dua kemungkinan:
membersamaimu
atau
memberikanmu pelajaran

kita tidak bisa bersama meskipun aku menyayangimu. Aku hanya bisa mengambil pelajaran berharga untuk kehidupanku di masa mendatang. Terimakasih.


#Semarang, 28 Maret 2018
#Belajar nulis

No comments:

Post a Comment

KONEKSI ANTAR MATERI KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1

  Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang sangat pantas mendapatkan julukan sebagai Bapak Pendidikan. Beliau tidak pernah merasa putus asa u...