Seorang
yang kukenal saat PPL PPG di SDN Kembangarum 01 Kota Semarang. 1 Agustus 2017,
pertama kali kulihat tampangnya yang polos, tidak rapi, ahh No banget. Bulan
agustus dilewati dengan biasa saja, dia belum berani minta nomor HP ku, ketemu
hany di sekolah saja. Everyday. Di yang seharusnya guru di kntor guru mlah
memilih berkumpul dengan anak PPL yang masih belum jelas masa depane.
Sebulan
berlalu, gantilah bulan September.
Dia
mulai meminta nomor HP ku. Just Me.
Padahal
teman sekelompokku ada 4 orang. Kukasih nomorku, hanya teman, tidak lebih.
Ternyata, tidk seperti yng kubyangkan. Hampir setiap malam dia telpon. Beda
operator. Ngapain coba? Gak penting telpone? Di sekolah setengah hari
ketemu????
Telponan
pertama, dia biasa. Kedua sudah mulai mengungkapkan rasa suka. “Amazing
Believe” sebagai orang yang sudah berusia 24 tahun kala itu, tak kuhiraukan.
Ini terlalu cepat. Aku sudah gak percaya
sama laki-laki. Tapi dia selalu bilang “gak semua laki-laki sama, aku beda”.
Dia
tidak menyerah. Di sekolah membuntuti aku terus. Kemanapun saya pergi kecuali
ke WC. Sampai guru-guru, kepala sekolahpun menganggap kami itu ada apa-apa.
Setiap sore dinyanyikan lagu romntis. Awale udah mainstream banget si, tpi
lama-lama luluh juga. Kalau gak dinyanyikan, pasti dikirimi videonya dia
menyanyi. Pie persaanmu???????? Kalo mlem ditelpon????? Wanita mana yang gak
baper?????
Pada
waktu itu kayake bulan septemberan, aku minta tolong supaya dia mbenerin
laptopku. Modudnya dia gak mau mbenerin di sekolah, tapi dia pengin ke asrmaku.
Apa bole buat demi kesehatan sang laptop, kuturutilah dia. Tapi??? aPa yang
terjadi. Dia ngajak makan. Katanya belum makan. Ya udah tak kancni makan.
Mulai
dari situ, hubungan kami membaik-membaik-membaik-positif-dan semakin hari aku
semakin merasa suka. Omongannya dia juga membuatku percaya mengenai sebuah
keseriusan. Namun sampai akhir desember, aku belum memberikan keputusan.
Hubungan yang biasa saja namun selalu peduli. Dia sering ke asrama, walaupun
gak jelas mau apa. Waktu itu malah Cuma motoran sampe mijen. Jarak yang tidak
terlalu dekat dari asrma. Bolak balik ke toko buku ntuk dikirim ke Kalimantan.
Dia selalu ada. Siaga banget pokoke. Sampe aku berpikir, sudah mentok gak ada
yang kayak dia.
Pada
bulan desember, aku dinyatakan lulus dari PPG. Dan di bulan desember pula ada
tes Non ASN kota semarang. Dia memberitahuku dan memintaku untuk mendaftar.
Katanya usaha agar saling dekat dan orang tuaku bisa menyetujui hubungan kita
kalau sudah sama-sama bekerja di semarang. Entah kenapa, mungkin sudah suka
sama dia, waktu itu benar-benar pengin daftar. Padahal malam hari sebelum
daftar, bapak ibuku tidak mengijinkanku. Aku sampai nangis-nagis agar direstui.
Akhirnya dengan air mataku yang sudah berlimpahan, orang tua menyetujuinya.
Jalanku mulus. Daftarpun mulus. Namun, untuk hasil tes, aku tak berharap banyak
karena banyak yang tidak kuisi. Susan selalu menyemangatiku, pasti keterima.
Tambah semangatlah diri ini.
Sampe
hari pengumuman tiba, aku dan dia menungguh hingga dini hari menanti
pengumungan.
Subhanalloh
sekali, aku diterima.
Senang
campur haru bener-bener jadi satu.
Diapun
senang banget.
“Apakah dia
jodohku?”
Aku hanya
bisa bertanya-tanya karena aku kembali lagi ke kota semarang.
Di bahagia
karena jalan kita sudah semakin dekat dan terang.
Januari
2018.
3 januari,
aku menginjakkan kakiku di kota semarang lagi dengan kondisi yang berbeda.
Sekarang aku mengabdi di kotanya. Aku dan dia sudah berniat menabung uang untuk
nikah tahun ini.
Aku,
bahagia.
Dia
menjemputku tnpa ngeluh. Aku diantar ke kosnya lele, temen kuliahnya. Setiap
hari setelelah pulang sekolah, dia pergi ke Semarang Selatan untuk membantuku
mencari kos. Sampai akhirnya aku menemukan kos yang dekat dengan SD ku.
Terimakasih sayang :*
Januari,
hujan kasih sayang.
Kami
semakin dekat dan dekat. Rencana pernikahan sudah di depan pintu. Sekitar 3
kali dalam seminggu kita bertemu. Apalagi hari minggu, wjib ketemu.
Memasuki
bulan februari,
Sampai
pertengahan bulan, aku dibnjiri kasih sayangnya. Namun, akhir bulan entah apa
yang terjadi.
I don’t
know.
Semua
berubah 180 derajat.
Mulanya
banjir kasih sayang, seketika kemarau. Blas gak ada kasih sayang yang dia
berikan. Jangankn kasih sayang menge-chat akusaja lewat Wa, enggak.
Apalagi
telpon L
Ada apa????
Ada yang salah???
Aku gak tau
masalahny apa....
Sampai awal
maret, hubungan kmi sama sekali gak harmonis. Aku yang selalu mengharapkan
kbarnya. Aku yang haus kasih sayangnya. Aku yang mengejar-ngejarnya. Hidupku mulai gk fokus.
Aku gak
bisa sperti ini.
Akupun mengajak
di a ketemu.
Kita ketemu
dengan aneh menurutku. Beda. Beda. Beda. Dia kelihatan gak seperti dulu.
Aku mencoba
menerimanya, mungkin dia lelah kebanyakan rapat. Sangat positif thinking. blas gak
ada pikiran buruk tentangnya.
Minggu awal
maret smpai migggu ketiga sudah tidak memanggil sayang lagi. Padahal aku sudah
memnggilnya. Dia mnyueki panggilanku. Oh ya, aku masih positif thinking,
mungkin dia lelah.
Tanggal
12 maret 2018, hari senin, kita makan bersama. Aneh aneh aneh. Sikapnya dia
dingin. Tapi, aku masih saja menghibur diriku, mungkin dia banyak kerjaan. Sama
sekali aku tak berpikir jelek.
Aku
ajak dia ke rumahku, soalnya tanggal 187 ku mudik. Tujuan ku Cuma pengin
ngenalin dia ke orang tuaku. Aku sudah cerita tentang dia, dengan gigih, mantap
aku bilang sama orang tuaku, aku mencintainya, insyaalloh dia jodohku.
Orang tua
yang awlnya mikir, anaknya supaya tetap dekat dengannya, mulai luluh dan
menyetujui hubungan kami.
Kupikir,
ku gak salah mengajaknya. Tapi, mungkin kata ajakan saya sedkit memaksanya.
Mungkin juga itu sehingga sifatnya berubah. Selasa-mlam jumat, kita masih
hubungan WA. Namun, hri Jumat-malam minggu, tak ada kabar blas.
Aku motoran
sendiri dari semarang-kebumen. Bukan jarak yang dekat, hampir 5,5 jam di atas
motor. Aku sngat berharap ditelpon olehnya, namun pupus, sampai rumahpun tidak
ada telpon atau WA darinya.
“Ada
apa????”
Aku mulai
negatif thinking.
“aku salah
apa????”
Ku tak
bisa, kami posisinya masih saling komitmen, katanya.
Aku
menghubungi dia, “aku salah apa, ko ngenengke aku?”
Hari
berganti hari, vhatku gak dibalas, cum di read.
Astagfirulloh,
aku salah apa?? Ko sakit yaa diginiin??? “
Aku masih
gigih berusaha.
Hari
minggu, ku chat dia.
“Aku salah
apa?????”
Pokonya dia
membalas gini “. kamu gak salah. Pengin ngmong langsung gitu jawabe”
Perempuan
mana yang hatinya gk teriris-iris, pacarnya bilng kya gini, tnpa minta maaf.
Aku
penasaran, sangat penasaran. Ada apa ini? Apa yang terjadi?? Aku , aku salah
apa??
Dia tetap
gak mau cerita.
Ya sudah
aku terima saja.
Sampai
haris senin, 19 maret 2018, saya
berangkat ke semarng, ku harus minta semangat dari nya. Hanya dia yang bisa
menyemangatiku. Alhamdulillah, aku sampai semarang dengan selamat. Iya selamat,
tapi hatinya masih merasa sakit.
Kenapa
harus di kota iniii ya robb???
Aku masih
saja bertanya-tanya. Padahal hari minggunya aku dah bilang mundur. Tapi, aku
gak plong, kayak gak ada masalah koh tiba-tiba menjauh.
Kalau kamu
tahu, setiap sholat aku keinget kamu, dan tak disengaja air mata keluar. Saking
sayangnya sama kamu. L
Tapi kamu
enggak.
Hari rabu,
21 maret 2018.
Perasaan
gundah gulana, kamu yang kuharapkan sama sekali gak ada kabar. Aku sudah
berusaha menerima nya. Tapi aku gak bisa, gak biasanya kamu seperti ini. Ini
bukan sant0000???????
Aku wa kamu,
dan kamu bilang
“dibiasakan
tanpa aku ya”
Super banget sakitnya, kalau kamu tahu.
Kamu bilang
gitu, dari jam 4 sore sampai malam sebelum ketemmu kamu, aku menangis tak
hentinya. Mungkin kamu enggak.
Kamu malah
ketiduran.
Dua keadaan
yang saling bertentangan.
Kutunggu-tunggu
kamu dari jam 8. Sampai aku Wa kamu dan kamu lagi di perjalanan.
Posisi
sudah hampir jam tgh 10.
Ketemu kmu
rsanya canggung, aneh, sakit, dan aku berusaha tegar menerim keputusanmu,
meskipun yang aku pikirkan terjadi.
Tapi, aku
gak bisa, aku nangis duluan.
Kamu juga
malah nangis.
“jadi
masalahnya, weton kita sama”
“Watak kita
sama. “
“Kita tidak
berjodoh. “
Just it.
Alasanmu
masuk akal. Demi menciptakan keharmonisan keluarga, tanpa ada perselisihan.
Watak kita
sama, iya. Aku yang sering jengkel. Maaf jika aku salah....
Watak kita
sama, maaf aku pernah mbanting Hp mu.
Watak kita
sama, maaf jika aku pernah menangis saat mau legalisir ijazah.
Watak kita
sama, maaf jika aku pernah menangis karena pengin putus dri kamu dan kamu gak
mau. Nanti keduluan orang yang menikahimu.
Watak kita
sama, maaf aku yang sering tidak mau ngalah.
Watak,
weton kita sama, makannya kita gak jodoh.
Ya Robb,
kenapa hati ini sakit??
Karena
persaman yang kita miliki, kita gak bisa mewijudkan mimpi kita bahagia bersama,
tertawa bersama di pelaminan.
Haruskah
watak kita beda biar dipersatukan..
Maaf...
Aku yang masih mengharap pada manusia ya Robb.
Kuatkan
aku.
Mantan
calon suamiku, terimakasih sudah mengenapkan keganjilanku dari bulan
september-maret. Semoga kamu bertemu dengan adek yang bisa mengademkanmu.
Jadi inget
kata-kata ini san,
Ketika kamu
menyayangi seseorang, hanya ada dua kemungkinan:
membersamaimu
atau
memberikanmu
pelajaran
kita tidak
bisa bersama meskipun aku menyayangimu. Aku hanya bisa mengambil pelajaran
berharga untuk kehidupanku di masa mendatang. Terimakasih.
#Semarang,
28 Maret 2018
#Belajar
nulis
No comments:
Post a Comment