Thursday, January 15, 2015

Pidato siaga tema "nguri-uri budaya jawa"

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam pramuka !
Yang terhormat dewan juri lomba pidato dalam rangka pesta siaga, yang saya hormati rekan-rekan pramuka yang mengikuti lomba pidato ini.
Rasa syukur alhamdulillah marilah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT yang pada kesempatan hari ini kita masih diberi kesehatan untuk berkumpul di tempat yang sangat istimewa. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang telah merubah alam mini dari alam kegelapan menjadi alam yang penuh cahaya terang. Alhamdulillah..
Rekan-rekanku yang saya banggakan, saya perwakilan dari SDN Kraton 1 akan menyampaikan pidato tentang pramuka cinta budaya Jawa.
Pramuka adalah singkatan dari praja muda karana yang berarti rakyat muda yang senang bekerja atau berkarya. Maksudnya kita adalah generasi muda yang diharapkan oleh bangsa ini untuk senang bekerja dan berkarya sehingga negara Indonesia menjadi negara maju. Seperti yang pernah disampaikan ibu guru saya bahwa masa depan negara Indonesia terletak pada tangan-tangan kita. Tangan kita inilah yang akan membawa masa depan Indonesia menjadi lebih baik.
Sebagaimana kita ketahui, negara Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragamannya. Terdapat ratusan lebih suku bangsa yang terdapat di bumi Indonesia. Ada suku Jawa, sunda, dayak, madura dan lain-lain yang terbentang dari sabang sampai merauke. Dari suku-suku ini pula yang akhirnya terbentuk suatu budaya yang berbeda-beda. Namun, perbedaan ini tidak boleh menjadi alasan kita untuk bercerai berai.
Saya adalah orang Jawa. Budayaku adalah budaya Jawa. Begitupun dengan kalian yang berasal dari Jawa. Sudah sepantasnya kita mengetahui warisan budaya nenek moyang kita.  Budaya Jawa memang sangat kaya namun berapa banyak budaya jawa yang dapat kita sebutkan? Mungkin Jawabannya hanya bisa dihitung dengan jari. Tetapi inilah kenyataan yang ada. Kita sebagai generasi penerus bangsa seakan tidak peduli terhadap budaya kita sendiri. Kita seharusnya melestarikannya bukan?
Saat ini, kita bisa melihat sendiri bagaimana budaya Jawa sudah mulai luntur karena masuknya budaya asing. Akibatnya, sekarang kita lebih mengenal budaya asing daripada budaya kita sendiri. Misalnya saja permainan. Kita lebih suka bermain game online daripada memainkan perainan tradisional. Iya apa tidak?
Padahal pelestarian budaya Jawa terletak di tangan kita.
Sebagai pramuka yang berjiwa ksatria, kita harus benar-benar mendarmakan dasa darma. Dalam hal ini, dasa darma pada ayat kedua patut kita buktikan kenyatannya. Tidak hanya sekedar ucapan belaka. Pada ayat kedua berbunyi “ Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”. Apa yang dapat kita petik dari ayat tersebut?
Kita sebagai anak pramuka seharusnya menanamkan rasa cinta terhadap alam dan memupuk rasa kasih sayang terhadap sesama manusia. Begitupun dengan budaya kita, kita harus mencintainya dengan segenap jiwa raga. Melalui kegiatan pramuka, kita dapat melestarikan budaya Jawa yang sudah mulai luntur. Caranya yaitu dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat mempersatukan dan menghargai segala perbedaan. Misalnya melalui kegiatan mencari jejak dengan diselingi berbagai permainan yang memunculkan budaya Jawa. Dengan cara demikian, tanpa disadari kita sedang melestarikan budaya Jawa milik kita sendiri. Kalau dipikir-pikir daripada kita bermain saja, lebih baik berangkat pramuka. Iya apa tidak?
Marilah kita buktikan kepada dunia bahwa pramuka pun bisa melestarikan budaya Jawa.  Kita cinta Indonesia, kita cinta budaya Jawa dan kita memang pramuka Indonesia. Mudah-mudahan kita sebagai generasi penerus bangsa dapat mewujudkan mimpi-mimpi para pendahulu kita yang telah gugur.
Sebelum saya akhiri, ada beberapa pantun yang saya persembahkan untuk para hadirin.

Buah nanas buah anggur
Belinya di borobudur
Budaya Jawa tidak kan luntur
Jika dijaga dengan teratur

Buah rambutan buah semangka
Kalau dimakan enak rasanya
Ayo kita cintai pramuka
Nguri-nguri budaya Jawa

Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Apabila ada jarum yang patah jangan disimpan di dalam peti, kalau ada kata yang salah jangan disimpan di dalam hati.
Terimakasih atas perhatiannya.
Billahi taufik walhidayah wassalamualaikum warohhmatullohi wabarokatuh.








No comments:

Post a Comment

KONEKSI ANTAR MATERI KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1

  Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang sangat pantas mendapatkan julukan sebagai Bapak Pendidikan. Beliau tidak pernah merasa putus asa u...