ULANGAN
TENGAH SEMESTER
Disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu: Drs. Daroni, M. Pd
Disusun oleh:
Siti
Ma’sumah
1401411127
Rombel 5B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
Ulangan
Tengah Semester Pengembangan Konsep Dasar IPA
Mengapa makhluk hidup perlu beradaptasi?
Apa kaitannya dengan munculnya berbagai jenis makhluk hidup?
Jawab:
Setiap
makhluk hidup perlu beradaptasi karena dengan adaptasi makhluk hidup dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apabila makhluk hidup
tidak bisa beradaptasi maka akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan
hidupnya. Selain itu, makhluk
hidup
perlu adaptasi karena
adaptasi adalah cara
bagaimana organisme mengatasi
tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu
beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan
menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.. Organisme
yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya pasti mampu untuk:
1.
Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
2.
Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur,
cahaya dan panas.
3.
Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
4.
Bereproduksi.
5.
Merespon
perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Kaitan adaptasi
dengan munculnya berbagai jenis makhluk hidup:
Kelangsungan hidup
makhluk hidup didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi,
seleksi alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi dengan munculnya berbagai
jenis makhluk hidup sangat berkaitan satu sama lain. Dimana adaptasi adalah
kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganny, sedangkan
munculnya makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh adaptasi. Adaptasi sangat
diperlukan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan dirinya dari kepunahan. Kemampuan
adaptasi sangat berkaitan dengan kelangsungan hidup. Makin besar kemampuan
beradaptasi, makin besar kemungkinan bertahan hidup. Dengan kemampuan adaptasi
yang besar, suatu jenis makhluk hidup dapat menempati habitat yang beragam.
Manusia merupakan contoh jenis makhluk hidup yang mempunyai kemampuan yang
besar dalam beradaptasi. Hampir semua habitat dihuni oleh manusia.
Secara garis besar adaptasi makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan
adaptasi perilaku.
1.
Adaptasi Morfologi
Adalah
penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat-alat tubuh sehingga sesuai dengan
lingkungannya. Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada
tumbuhan. Contoh:
- Bentuk mulut serangga yang berbeda-beda sesuai dengan
fungsinya.
- Bentuk tubuh iklan yang stream line sehingga memudahkan
dalam berenang.
- Daun tumbuhan air yang lebih lebar untuk membantu
mempercepat penguapan.
- Burung memiliki sayap untuk terbang di udara.
- Gigi hewan berbeda-beda sesuai jenis makanannya.
- Beruang kutub memiliki kulit dan bulu yang tebal untuk
menahan dingin.
2. Adaptasi fisiologi
Adalah cara
penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap
lingkungannya. Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi,
karena menyangkut fungsi alat-alat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam
tubuh. Contoh:
- Ikan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.
- Orang yang tinggal di pegunungan memiliki jumlah hemoglobin
yang lebih banyak ketimbang orang biasanya.
- Manusia mengeluarkan keringat sebagai pengatur suhu tubuh
dan membuang zat sisa.
- Cacing teredo mengeluarkan enzim selulase untuk mencerna
kayu yang dimakannya.
- Ikan yang hidup di perairan berkadar garam tinggi memiliki
urine yang lebih pekat.
- Cacing tanah mengeluarkan zat kapur untuk menetralkan asam
di kerongkongannya
3. Adaptasi tingkah laku
Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup
terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Contoh:
- Kaki seribu akan menggulung tubuhnya bila disentuh.
- Bunglon akan melakukan mimikri, mengubah warna tubuhnya
sesuai lingkungan bila dalam keadaan bahaya.
- Tupai dan kumbang akan pura-pura mati bila dalam keadaan
bahaya.
- Kerbau berkubang di lumpur untuk melunakkan kulitnya dan
mengurangi keadaan panas.
- Cumi-cumi menyemprotkan tinta bila dalam keadaan bahaya.
- Cicak melakukan outotomi, yaitu memutuskan ekornya untuk
mengelabuhi musuhnya.
-
Estivasi
Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk
adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas dan kering.
Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim
panas disebut estivasi. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk
menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan
beberapa tupai adalah mamalia yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering. Jenis
tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau dengan
mengeringkan dedaunannya. Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim kering
dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya, disebut
dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup untuk
tetap bertahan pada cuaca yang buruk.
-
Hibernasi
Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi
hewan. Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini.
Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan
yang lain bertahan hidup dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang
dinamakan hibernasi. Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh
rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk
menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi.
Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, dan
bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.
- Adaptasi tingkah laku pada rayap
Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana
caranya rayap menghancurkan kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan protozoa,
yaitu flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap
mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat
mengelupas usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk
mendapatkan Falgellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang
mengelupas.
Berbagai
macam adaptasi diatas menunjukkan bahwa tiap makhluk hidup mempunyai keinginan
yang sama, yakni bertahan hidup dan mampu melestarikan jenisnya agar tidak
punah. Adaptasi merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh tiap makhluk hidup
untuk bertahan (survive).
Seleksi alam
Seleksi alam
adalah kemampuan
alam untuk menyeleksi organisme yang ada di dalamnya. Dengan
beradaptasi makhluk hidup yang mampu bertahan akan berlangsung hidupnya,
sedangkan yang tidak mampu bertahan akan punah, dalam peristiwa inilah alam
akan berperan sebagai penyeleksi. Contoh:
- Makhluk
hidup yang telah punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Hewan tersebut
telah punah sekitar 65 juta tahun yang lalu. Perubahan alam yang terjadi secara
terus-menerus dalam jangka waktu yang lama menyebabkan makhluk tersebut tidak
mampu menyesuaikan diri dan akhirnya punah.
- Keadaan
populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi industri dan
setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam Biston betularia, yaitu
kupu-kupu bersayap cerah dan bersayap gelap. Sebelum terjadi revolusi industri,
populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap
gelap. Adapun setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap
cerah lebih kecil daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Menurut dugaan, hal
itu dapat terjadi karena sebelum revolusi industri lingkungan masih cerah,
sehingga kupu-kupu bersayap cerah lebih adaptif dari pada kupu-kupu bersayap
gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri keadaan lingkungan lebih gelap
oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif terhadap
lingkungannya sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif sehingga lebih
mudah ditangkap oleh predator.
Perkembangbiakan
Adalah
kemampuan makhluk hidup untuk berkembangbiak demi melestarikan jenisnya
sehingga kelangsungan hidupnya akan tetap berlangsung. Makhluk
hidup berkembang biak dengan berbagai cara. Perkembangbiakan makhluk hidup
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
- Perkembangbiakan
vegetatif (reproduksi aseksual) adalah peristiwa terbentuknya individu baru
tanpa didahului oleh fertilisasi. Contoh: Tumbuhan umbi-umbian, seperti
kentang, ketela rambat, dahlia, dan ubi berkembang biak dengan umbinya. Bawang
merah dan bawang putih berkembang biak dengan umbi lapis, sedangkan pisang
berkembang biak dengan tunas. Beberapa jenis mikroorganisme, seperti Amoeba dan
bakteri berkembang biak dengan membelah diri.
-
Perkembangbiakan generatif (reproduksi seksual) adalah
peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh fertilisasi, meliputi
berbagai jenis vertebrata (ikan, katak, reptil, burung dan mamalia) dan
avertebrata, seperti cacing tanah, lebah, rayap, udang, dan sebagainya.
Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti
perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Evolusi didorong
oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah
proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup
dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan
sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Sementara itu,
hanyutan genetik (Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan
genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika
suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang
dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan
berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses
ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.
Hubungan adaptasi , seleksi alam dan evolusi
1. Darwin
“organisme yang ada sekarang merupakan hasil proses evolusi melalui seleksi
alam (akibat lingkungan yang berbeda)”.
2. Seleksi
alam menyebabkan perbedaan genetik dan terjadi penyesuaian diri (adaptasi)
dengan lingkungan sehingga dapat bertahan lama.
3. Perubahan
bentuk organisme dari lama menjadi baru (berupa populasi) disebut makro evolusi.
4. Pada
evolusi terjadi perubahan anggota populasi (individu) yang menghasilkan
keturunan individu dengan ciri dan karater khusus, yang kemudian berkembang
dari generasi ke generasi (mikro evolusi: perubahan pada individu dalam
populasi secara bertahap untuk membentuk spesies baru)
5. Seleksi
alam berlangsung secara mikroevolusi dengan hasil akhir adaptasi.
6. Adaptasi
terjadi melalui proses mikro evolusi
Kesimpulannya:
Kelangsungan hidup makhluk hidup
didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan
perkembangbiakan. Selain itu, terdapat pula istilah evolusi yang merupakan perubahan
pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Evolusi ini sangat mendasari
terbentuknya spesias baru. Seleksi alam dan adaptasi juga terjadi melalui
proses evolusi. Jadi, munculnya makhluk hidup di dunia ini dipengaruhi oleh
evolusi, adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakan.
terima kasih
ReplyDelete