Friday, November 8, 2013

Adaptsi makhluk hidup







ULANGAN TENGAH SEMESTER

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Konsep Dasar IPA

    Dosen Pengampu: Drs. Daroni, M. Pd



   Disusun oleh:

  Siti Ma’sumah                                   
   1401411127

    Rombel 5B





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

Ulangan Tengah Semester Pengembangan Konsep Dasar IPA


Mengapa makhluk hidup perlu beradaptasi? Apa kaitannya dengan munculnya berbagai jenis makhluk hidup?
Jawab:
Setiap makhluk hidup perlu beradaptasi karena dengan adaptasi makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apabila makhluk hidup tidak bisa beradaptasi maka akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan hidupnya. Selain itu, makhluk hidup perlu adaptasi karena  adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya pasti mampu untuk:
1.     Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
2.     Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
3.     Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
4.     Bereproduksi.
5.     Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Kaitan adaptasi dengan munculnya berbagai jenis makhluk hidup:
Kelangsungan hidup makhluk hidup didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi dengan munculnya berbagai jenis makhluk hidup sangat berkaitan satu sama lain. Dimana adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganny, sedangkan munculnya makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh adaptasi. Adaptasi sangat diperlukan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan dirinya dari kepunahan. Kemampuan adaptasi sangat berkaitan dengan kelangsungan hidup. Makin besar kemampuan beradaptasi, makin besar kemungkinan bertahan hidup. Dengan kemampuan adaptasi yang besar, suatu jenis makhluk hidup dapat menempati habitat yang beragam. Manusia merupakan contoh jenis makhluk hidup yang mempunyai kemampuan yang besar dalam beradaptasi. Hampir semua habitat dihuni oleh manusia.
Secara garis besar adaptasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi perilaku.
1.  Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat-alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya. Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada tumbuhan. Contoh:
-       Bentuk mulut serangga yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
-       Bentuk tubuh iklan yang stream line sehingga memudahkan dalam berenang.
-       Daun tumbuhan air yang lebih lebar untuk membantu mempercepat penguapan.
-       Burung memiliki sayap untuk terbang di udara.
-       Gigi hewan berbeda-beda sesuai jenis makanannya.
-       Beruang kutub memiliki kulit dan bulu yang tebal untuk menahan dingin.
2. Adaptasi fisiologi
      Adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi, karena menyangkut fungsi alat-alat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh. Contoh:
-       Ikan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.
-       Orang yang tinggal di pegunungan memiliki jumlah hemoglobin yang lebih banyak ketimbang orang biasanya.
-       Manusia mengeluarkan keringat sebagai pengatur suhu tubuh dan membuang zat sisa.
-       Cacing teredo mengeluarkan enzim selulase untuk mencerna kayu yang dimakannya.
-       Ikan yang hidup di perairan berkadar garam tinggi memiliki urine yang lebih pekat.
-       Cacing tanah mengeluarkan zat kapur untuk menetralkan asam di kerongkongannya
3.  Adaptasi tingkah laku
     Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Contoh:
-       Kaki seribu akan menggulung tubuhnya bila disentuh.
-       Bunglon akan melakukan mimikri, mengubah warna tubuhnya sesuai lingkungan bila dalam keadaan bahaya.
-       Tupai dan kumbang akan pura-pura mati bila dalam keadaan bahaya.
-       Kerbau berkubang di lumpur untuk melunakkan kulitnya dan mengurangi keadaan panas.
-       Cumi-cumi menyemprotkan tinta bila dalam keadaan bahaya.
-       Cicak melakukan outotomi, yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.
-       Estivasi
Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah mamalia yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering. Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau dengan mengeringkan dedaunannya. Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim kering dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya, disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.
-       Hibernasi
Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, dan bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.
-       Adaptasi tingkah laku pada rayap
Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap menghancurkan kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan protozoa, yaitu flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk mendapatkan Falgellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas.
Berbagai macam adaptasi diatas menunjukkan bahwa tiap makhluk hidup mempunyai keinginan yang sama, yakni bertahan hidup dan mampu melestarikan jenisnya agar tidak punah. Adaptasi merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh tiap makhluk hidup untuk bertahan (survive).
Seleksi alam
Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk menyeleksi organisme yang ada di dalamnya. Dengan beradaptasi makhluk hidup yang mampu bertahan akan berlangsung hidupnya, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan punah, dalam peristiwa inilah alam akan berperan sebagai penyeleksi. Contoh:
-       Makhluk hidup yang telah punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Hewan tersebut telah punah sekitar 65 juta tahun yang lalu. Perubahan alam yang terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama menyebabkan makhluk tersebut tidak mampu menyesuaikan diri dan akhirnya punah.
-       Keadaan populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi industri dan setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam Biston betularia, yaitu kupu-kupu bersayap cerah dan bersayap gelap. Sebelum terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Adapun setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah lebih kecil daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Menurut dugaan, hal itu dapat terjadi karena sebelum revolusi industri lingkungan masih cerah, sehingga kupu-kupu bersayap cerah lebih adaptif dari pada kupu-kupu bersayap gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri keadaan lingkungan lebih gelap oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih adaptif terhadap lingkungannya sedangkan kupu-kupu bersayap cerah tidak adaptif sehingga lebih mudah ditangkap oleh predator.
Perkembangbiakan
Adalah kemampuan makhluk hidup untuk berkembangbiak demi melestarikan jenisnya sehingga kelangsungan hidupnya akan tetap berlangsung. Makhluk hidup berkembang biak dengan berbagai cara. Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
-       Perkembangbiakan vegetatif (reproduksi aseksual) adalah peristiwa terbentuknya individu baru tanpa didahului oleh fertilisasi. Contoh: Tumbuhan umbi-umbian, seperti kentang, ketela rambat, dahlia, dan ubi berkembang biak dengan umbinya. Bawang merah dan bawang putih berkembang biak dengan umbi lapis, sedangkan pisang berkembang biak dengan tunas. Beberapa jenis mikroorganisme, seperti Amoeba dan bakteri berkembang biak dengan membelah diri.
-       Perkembangbiakan generatif (reproduksi seksual) adalah peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh fertilisasi, meliputi berbagai jenis vertebrata (ikan, katak, reptil, burung dan mamalia) dan avertebrata, seperti cacing tanah, lebah, rayap, udang, dan sebagainya.
Evolusi                                    
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Sementara itu, hanyutan genetik (Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.
Hubungan adaptasi , seleksi alam dan evolusi
1.    Darwin “organisme yang ada sekarang merupakan hasil proses evolusi melalui seleksi alam (akibat lingkungan yang berbeda)”.
2.    Seleksi alam menyebabkan perbedaan genetik dan terjadi penyesuaian diri (adaptasi) dengan lingkungan sehingga dapat bertahan lama.
3.    Perubahan bentuk organisme dari lama menjadi baru (berupa populasi) disebut makro evolusi.
4.    Pada evolusi terjadi perubahan anggota populasi (individu) yang menghasilkan keturunan individu dengan ciri dan karater khusus, yang kemudian berkembang dari generasi ke generasi (mikro evolusi: perubahan pada individu dalam populasi secara bertahap untuk membentuk spesies baru)
5.    Seleksi alam berlangsung secara mikroevolusi dengan hasil akhir adaptasi.
6.    Adaptasi terjadi melalui proses mikro evolusi

Kesimpulannya:

Kelangsungan hidup makhluk hidup didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Selain itu, terdapat pula istilah evolusi yang merupakan perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Evolusi ini sangat mendasari terbentuknya spesias baru. Seleksi alam dan adaptasi juga terjadi melalui proses evolusi. Jadi, munculnya makhluk hidup di dunia ini dipengaruhi oleh evolusi, adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakan. 

1 comment:

KONEKSI ANTAR MATERI KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1

  Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang sangat pantas mendapatkan julukan sebagai Bapak Pendidikan. Beliau tidak pernah merasa putus asa u...