Monday, March 13, 2017

Pergi




Pada akhirnya aku akan pergi sejenak dari kehidupanmu. Bukan karena aku pergi meninnggalkanmu dengan orang lain, tetapi pergi demi mengemban amanat. Seperti kamu, akupun berat meninggalkan kamu, sangat berat. Aku takut cinta yang baru tumbuh akan musnah seketika ketika aku menghilang dari kehidupanmu. Aku gak mau itu. Sulit sekali membuka hati selama bertahun-tahun demi seorang cowo. Aku tak main-main mencintai kamu. Jangan buatku menangis sayang.
Ketika aku pergi, mantapkan hatimu kalau aku akan kembali padamu. Kalau goyah sedikit pasti kandas. Tak usah ragu. Tak usah galau. Aku fokus menjalin hubungan sama kamu. Iya, kamu. Meski ada orang lain yang mendekatiku, tapi, tak enggan aku menjawab aku punya kamu.
Jarak bukan penghalang ketika dua orang insan saling menjaga hati. Masih satu profinsi itu dekat, ada sinyal juga. Kita bisa berhubungan lewat media sosial. Bukan hal yang sulit. Ini ujian, ketika kita mampu, maka kita akan menang. Tapi ketika kita kalah, cinta kitalah yang harus dipertanyakan. Sudah sejauh mana kita memahami pasangan kita. Sudah sejauh mana hati kita saling berdekatan dan sudah sejauh mana cinta kita bersemi.
Takdir sudah ditentukan Alloh, tapi sebagai manusia harus berusaha, meskipun itu cinta pada seseorang yang belum halal dan insyaAlloh hendak dihalalkan.
Sayang, kita bareng-bareng menjaga hati, saling menyemangati, dan yakin jarak kita akan lebih didekatkan.
“kalau hati sudah berbicara, logika akan terkalahkan”
“kalau cinta sudah bersemi, jagalah dan setialah”

No comments:

Post a Comment

KONEKSI ANTAR MATERI KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1

  Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang sangat pantas mendapatkan julukan sebagai Bapak Pendidikan. Beliau tidak pernah merasa putus asa u...