Pada
akhirnya aku akan pergi sejenak dari kehidupanmu. Bukan karena aku pergi
meninnggalkanmu dengan orang lain, tetapi pergi demi mengemban amanat. Seperti
kamu, akupun berat meninggalkan kamu, sangat berat. Aku takut cinta yang baru
tumbuh akan musnah seketika ketika aku menghilang dari kehidupanmu. Aku gak mau
itu. Sulit sekali membuka hati selama bertahun-tahun demi seorang cowo. Aku tak
main-main mencintai kamu. Jangan buatku menangis sayang.
Ketika
aku pergi, mantapkan hatimu kalau aku akan kembali padamu. Kalau goyah sedikit
pasti kandas. Tak usah ragu. Tak usah galau. Aku fokus menjalin hubungan sama
kamu. Iya, kamu. Meski ada orang lain yang mendekatiku, tapi, tak enggan aku
menjawab aku punya kamu.
Jarak
bukan penghalang ketika dua orang insan saling menjaga hati. Masih satu
profinsi itu dekat, ada sinyal juga. Kita bisa berhubungan lewat media sosial.
Bukan hal yang sulit. Ini ujian, ketika kita mampu, maka kita akan menang. Tapi
ketika kita kalah, cinta kitalah yang harus dipertanyakan. Sudah sejauh mana
kita memahami pasangan kita. Sudah sejauh mana hati kita saling berdekatan dan
sudah sejauh mana cinta kita bersemi.
Takdir
sudah ditentukan Alloh, tapi sebagai manusia harus berusaha, meskipun itu cinta
pada seseorang yang belum halal dan insyaAlloh hendak dihalalkan.
Sayang,
kita bareng-bareng menjaga hati, saling menyemangati, dan yakin jarak kita akan
lebih didekatkan.
“kalau
hati sudah berbicara, logika akan terkalahkan”
“kalau
cinta sudah bersemi, jagalah dan setialah”
No comments:
Post a Comment